26. kaŝludo [Three hide and seek]

10.1K 1.9K 641
                                        

Don't say let's not see each other anymore
The darkness without you is so unfamiliar to me


Irene terkekeh ringan ketika menyaksikan Medea kesulitan dengan sepucuk jarum dan juga benang sulam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Irene terkekeh ringan ketika menyaksikan Medea kesulitan dengan sepucuk jarum dan juga benang sulam. Kini keduanya sedang duduk bersantai pada sisi balkon kamar sang putri mahkota; menikmati semilir angin berhembus sembari melakukan kegiatan khas kerajinan para wanita. Menyulam, menyatukan untaian benang dengan pembidang demi membentuk suatu pola indah. Contohnya seperti Irene yang memilih pola bunga lavender

"Rupanya benar seperti kabar beredar, kau memang lebih pandai dalam kegiatan fisik, alih-alih melakukan pekerjaan wanita bangsawan" Ucap wanita cantik tersebut, kekehan kembali terdengar tatkala Medea menggumam kesal "Lakukan perlahan-lahan, menyulam pada dasarnya membutuhkan kesabaran ekstra. Jika kau terburu-buru, maka susnan benangnya akan hancur berantakkan dan tidak menyesuai bentuk sketsa. Kemari, biar ku ajari"


Medea berdeham pelan tatkala Irene berada tepat dibelakang; seakan-akan tengah memeluk dirinya, terlebih jari-jemari sang putri mulai menggeggam tangannya. Mede tentu tahu apa yang sedang dilakukan oleh Irene— membantu dalam kegiatan menyulam, tetapi tetap saja ini terlalu dekat! Bahkan jantungnya seakan siap untuk keluar dari dalam kerangka tubuh "Yang mulia, aku memiliki nama panggilan kecil, seluruh teman dekatku memanggilku dengan nama tersebut. Kuharap belaku pula padamu, aku ingin agar kau dapat memanggil akrab diriku..."


Irene lantas mengangguk cepat kemudian kembali membantu Medea untuk segera menyelesaikan sulaman yang sejujurnya tampak sedikit abstrak "Tentu saja, aku merasa senang bila kau menganggapku lebih dari sekedar rekan sekutu. Medea asal kau tahu, hanya kau-lah satu-satunya tuan putri yang sanggup kupercayai untuk menjadi ratu dari negri northern. Bahkan aku sudah menyusun rencana matang-matang, mengundang raja serta ratu dari kerajaan Esperanto atas dasar tujuan pasti; yaitu menyelenggarakan pesta lamaran antara dirimu bersama adikku; sang pangeran"

"Uhuk! M-maaf, perasaanku berubah menjadi gugup seketika. Ah Irene, kau terdengar agak berlebihan. Pangeran tentu perlu memilih putri berdasarkan perasaannya. Lagipula aku tak ingin ceroboh mengambil tindakkan, karna bisa saja aku dan pangeran Jung hanya cocok menjadi sepasang sahabat kolega. Tidak lebih" Jelas Medea canggung. Oh demi yang maha agung, ia tidak sudi menikahi Jaehyun Chevalier si putra mahkota!


Terlebih kehadiran sosok Taeyong menambah kepercayaan di dalam diri, Medea sungguh merasa yakin terhadap ketulusan cinta sang baron melebihi apapun. Dan jika boleh berujar gamblang, maka wanita bersurai hitam tersebut akan berteriak jikalau ia tertarik kepada Irene— bukan kepada adik lelakinya. Mengenaskan!

Medea lanjut tersenyum; senyuman berupa taktik mudah demi merebut atensi Irene "Omong-omong, nama paggilanku adalah Seulgi. Nama tersebut diciptakan oleh guru pedangku sewaktu kecil, kau bisa memanggilku dengan julukan tersebut"

"Baik—"


"MA'AM IRENE! KESEHATAN PANGERAN JUNG MEMBURUK!" Para prajurit berbondong-bodong memasuki ruangan pribadi milik sang putri, sementara dibarisan terbelakang terdapat duke Edmund yang sedang membopong tubuh lemas sang pangeran "Maaf atas kelancangan kami, yang mulia. Para dokter serta tabib terbaik northern sedang dalam perjalanan menuju istana utama"

Secret Prince -Jaeyong-✔️Where stories live. Discover now