10. Pranzo'

14.8K 2.9K 881
                                        

Afreeda, my love for you can't be counted
And i wish, i could be part of your world


Afreeda, my love for you can't be countedAnd i wish, i could be part of your world

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"Komandan, maaf jika saya terkesan lancang. Tapi, ada gerangan apa sampai-sampai pangeran Jeno memerintahkan anda untuk menjemput saya secara langsung di distrik 4?" Tanya Taeyong dengan gugup. Atmosfer didalam istana seakan menekan diri— belum lagi orang-orang kian berbisik didekatnya. Entah apa yang dibicarakan, tapi samar-samar, ia mendengar namanya dan nama sang komandan disebut didalam interlokusi "K-komandan Chwe..."

Vernon tersenyum kecil sembari mengelus tangan Taeyong yang ada di dalam rangkulannya. Kalau boleh jujur, sang baron yang terlihat panik ternyata bisa menjadi hiburan tersendiri baginya "Semua hal terjadi karna suatu alasan. Tetapi terkadang, akan lebih menyenangkan jika kita tidak mengetahui alasan dibalik perbuatan tersebut"

"Saya sendiri juga tidak tahu-menahu tentang perihal apa yang telah membawa pangeran Jeno untuk bertemu denganmu" Vernon menuntun Taeyong untuk berjalan menulusuri lorong istana yang cukup ramai berkat kehadiran dirinya "Tenanglah... para pekerja istana adalah orang-orang terpilih. Kau tidak perlu takut, tak ada yang bisa menyakitimu"


Bagaimana bisa berusaha tenang jika dihadapkan oleh situasi baru yang berbanding terbalik dengan kehidupan umumnya? Lingkungan istana dipenuhi oleh jajaran bangsawan yang sibuk bekerja; mengatur kemakmuran kerajaan serta rakyat. Lalu, tampak para pelayan yang sibuk berjalan kesana-kemari untuk memenuhi kebutuhan sang majikan. Sayangnya, Taeyong tidak terbiasa dengan seluruh situasi tersebut!

Ia memang pernah mengunjungi istana utama, tapi saat itu sangatlah berbeda; Perayaan debutante dipenuhi oleh banyak orang, sehingga dirinya bisa membaur tanpa perlu terlihat mencolok

"Bersiaplah, kita sudah sampai"



Cklek


"Akhirnya kau sampai!" Jeno menarik tubuh Taeyong secara terburu-buru walaupun yang lebih mungil belum sempat memberikan salam hormat. Tapi tak apa, ia bukanlah tipe pangeran penggila rasa hormat ataupun rakus akan kedudukan dan kekuasaan "Komandan, terimakasih atas bantuanmu, silahkan kembali. Sampai bertemu lagi di jamuan makan siang"

"Tentu, dengan senang hati. Semoga yang agung memberkati Northern dan seisinya"


Bagaimana sekarang? Berada di dalam kamar seorang pangeran membuat Taeyong tidak bisa berkutik bebas. Jika ia membuat kesalahan barang sedikitpun, maka bisa dipastikan hidupnya tak akan bertahan lebih lama daripada seorang buronan. Oh ayolah, jika dilihat dari satu sudut pandangan; nampaknya seorang Jeno Grishsham jauh lebih menyeramkan dibandingkan Jaehyun

"Taeyong? Hey, jangan melamun" Ucap Jeno sembari menuntun Taeyong untuk duduk, tepat dihadapannya "Mungkin kau masih terkejut? Aku mengeluarkan perintah terlalah karna ada banyak hal yang harus kubicarakan denganmu, Afreeda"

Secret Prince -Jaeyong-✔️Where stories live. Discover now