2.2 The Point of No Return

3.8K 613 45
                                        

Think of me fondly when we've said goodbye
Remember me, please promise me you'll try


Doyoung membaringkan tubuh di atas rerumputan hijau nan segar kemudian menatap langit-langit indah sembari menghela napas panjang; menghirup dalam-dalam aroma embun menenangkan jiwa, kemudian tersenyum masam mengisyaratkan kekosongan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.





Doyoung membaringkan tubuh di atas rerumputan hijau nan segar kemudian menatap langit-langit indah sembari menghela napas panjang; menghirup dalam-dalam aroma embun menenangkan jiwa, kemudian tersenyum masam mengisyaratkan kekosongan. Kedua lengannya terangkat tinggi seolah tengah mengusap gumpalan awan yang menggantung menjadi satu di luasnya cakrawala "Seumur hidup, aku tak pernah menyangka bahwa diriku akan berakhir mengenaskan. Takdir seringkali bergurau tidak sesuai kehendak rupanya... ah entah harus merasa marah atau tergelak malu karena kehilangan nyawa tanpa hormat"


"Tapi setelah berpikir panjang, rasanya tak begitu buruk apabila mati demi memperjuangkan hak-mu. Semenjak belia, menghabiskan masa-masa remaja, serta beranjak dewasa seiring waktu berjalan, aku selalu bersyukur dapat mengenal serta memilikimu sebagai keluarga. Namun sayangnya, tanggung jawab besar yang wajib dilaksanakan demi kepentingan kerajaan, justru membuat kita tidak pernah kembali menghabiskan waktu luang bersama" Sang penasehat lantas mengubah posisi dengan siku sebagai tumpuan agar dirinya dapat melihat jelas rupa sang sahabat


Doyoung beralih menyingkap helaian surai pirang keemasan yang menutup sebagian wajah si cantik. Entah sudah berapa lama ia tak bisa menatap lekat sosok Taeyong. Meski enggan mengakui, tapi pada kenyataannya ia sungguh menyayangi lelaki mungil tersebut melebihi dalamnya samudera "Cepat bangunlah. Sebelum menjadi abu yang terbang bebas menuju langit... setidaknya aku perlu berbasa-basi memberi sepatah dua patah pesan terakhir, benar?"



"Sejujurnya aku tak ingin meninggalkanmu, meninggalkan dunia ini, meninggalkan kerajaan— sebelum memastikan dengan kedua mata kepalaku sendiri bahwasanya hidupmu berjalan aman dan nyaman, dikelilingi oleh cinta kasih melimpah serta dianugerahi suatu hal yang tak sembarang orang dapat merasakannya" Sesaat ia termenung ditemani oleh kesunyian mendalam. Apa boleh buat? Mustahil bagi seorang manusia untuk kembali hidup setelah kepala terpenggal hingga benar-benar putus tanpa sisa nyawa. Bahkan Taeyong atau Afreedieta sekalipun takkan berhasil mengembalikan jiwa ke dalam raganya "Taeyong... bangun, bangunlah! Kelak kau pasti menyesal setengah mati jikalau berusaha ikut bersamaku"



Guncangan yang terus menerus diberikan oleh Doyoung pada akhirnya membuahkan hasil; sang kaisar mulai membuka mata dengan keringat membanjiri pelipis, seperti halnya tengah bermimpi panjang nan buruk "K-kau! Doyoung... Jangan tinggalkan diriku untuk kesekian kali.... Tolong tetaplah bersamaku, jadilah bagian dari pilarku sampai aku sendiri yang memutuskannya. Jangan pergi, kumohon jangan, aku berjanji takkan menemui Jaehyun seperti keinginanmu. Kau berkata bahwa cinta membutakan segala hal, dan karena cinta sialan itu aku kehilangan jati diriku... kumohon maafkan aku! Seharusnya aku mendengarkan saranmu, seharusnya aku tidak berlari terlalu jauh, seharusnya... se-seharusnya.... Seharusnya aku membunuh pangeran Jung, kan?"



"Aku tak senang menjadi lemah, aku tak senang menangis dengan beralaskan kehilangan cinta, aku tak senang bila karena cinta semua orang harus menanggung akibatnya. Aku, aku... aku seorang kaisar, benar? Hatiku tidak boleh goyah, pendirianku haruslah kuat melebihi baja. Jaehyun Chevalier.... Lelaki itu telah mempermalukanku dengan mengatasnamakan cinta, aku sekedar terbuai olehnya, aku akan sadar tak lama lagi. Bersabarlah sekejap mata, kita akan kembali, ya, Federington? Kita pasti akan kembali... a-aku akan membawa seluruh anggota keluarga Edmund dan Shielbert, serta merta Ruel bersama Winheart. Kingstone baik-baik saja tanpa sekutu, aku berjanji berusaha sekuat tenaga menjadi pemimpin handal—"


Secret Prince -Jaeyong-✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя