"Terimakasih telah mengenalkan keindahan dunia dalam perasaan suka maupun duka, wahai kekasih hatiku, Afreeda...."
Disembunyikan selama dua puluh delapan tahun hanya untuk mengisi kekosongan takhta akibat peperangan antar saudara. Pangeran Chevalier...
We'll live for the future and learn from the past No matter how hard we try Some good things never last🤍
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"ZEUS! Astaga, bayi kecilku kini memenangkan kompetisi pacuan kuda setelah beranjak dewasa. Tujuh belas tahun berlalu begitu cepat, masih terbayang jelas kala aku menggendongmu beserta Abraham untuk menggantikan kakak yang belum terbangun" Haechan mendekap erat Aaronyzeus hingga sang pangeran terbatuk akibat sesak setengah mati. Maklum, perbedaan wilayah membuat ia tidak berkesempatan mengunjungi sang pangeran setiap saat seperti halnya dahulu ketika Jaehyun dan Taeyong menetap di negri Northern "Apa kau sudah memiliki kekasih? Berkenankah kau mengenalkannya kepadaku?"
Aaronyzeus spontan membelalak lalu menggeleng cepat. Kekasih? Mustahil! Meskipun tiga tahun yang akan datang dirinya telah memasuki usia dewasa nan tepat untuk menikah, sang pangeran belum menetapkan pilihan untuk menikah ataupun sekedar menaruh minat. Tujuan utama yang harus tercapai adalah menjadi pengganti mumpuni Taeyong dalam menjalankan struktur pemerintahan "Apakah paman tidak ingin bertemu adik-adikku? Alangkah jauh lebih tepat bila melepaskan pelukan mematikan ini kemudian menghampiri Abra—"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kakak memanggilku?" Abraham memasang senyuman secepat kilat kemudian kembali asyik berkutat dengan buku catatan miliknya yang setia bersinggah di dalam saku pakaian. Dahi mengerut serta alis tebal menukik tajam menjadi pertanda bahwa si bangir tengah berpikir keras "Seekor kuda pacu mampu mencapai delapan puluh kilometer per jam sebagai kecepatan rata-rata, melalui jarak tempuh sekian panjang, kesimpulan.... Oh! Jika kita mengubah tempo laju lebih lamban, mungkin kereta tetap dapat melaju tetapi dengan syarat mengganti komponen pembangun mesin di dalamnya agar seimbang"
Ocehan putera kedua berhasil membuat segala bentuk perbincangan menjadi hening seketika. Dianugerahi pemikiran cerdas membuat Abraham seringkali membicarakan hal baru yang mustahil dimengerti oleh orang lain "Bagaimana bila kereta kuda benar-benar bergerak tanpa harus menggunakan gaya tarik dari tenaga kuda? Apabila kita menyusun mesin kemudian menyatukannya, itu adalah penemuan brilian! Lihat skesta yang ku gambar, aku sengaja memperlambat laju kuda saat perlombaan karena sungguh permasalahan ini terus-menerus menghantui pikiranku"