"Terimakasih telah mengenalkan keindahan dunia dalam perasaan suka maupun duka, wahai kekasih hatiku, Afreeda...."
Disembunyikan selama dua puluh delapan tahun hanya untuk mengisi kekosongan takhta akibat peperangan antar saudara. Pangeran Chevalier...
Well baby, I'm resigned To having you for life, but no peace of mind, Because gentlemen prefer blondes— But the only blonde that I prefer is you
🦋Masih Mature🦋
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pasca pelepasan ketiga, Jaehyun lantas beralih menggendong tubuh mungil Taeyong menuju salah satu kamar terdekat di sekitar lorong istana. Berjalan santai sesekali tersenyum lembut tatkala sang baron mengecup gemas rahangnya "Ada gerangan apa, hmm? Tampaknya kau sedang berbunga-bunga; apakah faktor utama disebabkan oleh kehadiranku, atau mungkin disebabkan oleh hal-hal lain tanpa sepengetahuan, my queen?"
"100% dirimu! Aku merasa begitu bahagia karena pada akhirnya kita berhasil berjumpa. Kalau boleh bercakap jujur, satu sepersekian detik bagiku terasa bak beribu-ribu abad lamanya. Terdengar berlebihan tetapi aku sungguh merindukanmu~" Balasan panjang-lebar seraya merengek manja. Baik Taeyong dan Jaehyun-pun tertawa lepas dibuatnya "Aku tak berbohong; disetiap dentingan waktu yang berjalan, pikiranku hanya diisi oleh bayang-bayang seorang Jaehyun Chevalier. Apakah Chevalierku dapat bertahan dengan baik di dalam kurunganbui? Apakah tubuh Chevalierku tetap kuat saat mengkonsumsi makanan yang bahkan tidak memenuhi standar kesehatan? Apakah Chevalier merindukan diriku atau bahkan melupakanku... Segala hal telah susah-payah kupikirkan sampai-sampai otakku terasa akan meledak!"
"Sayangku, kau tak perlu mengkhawatirkan diriku. Selama kau bernapas dengan sempurna maka begitupula dengan hidupku yang senantiasa bergantung kepadamu" Sang putra mahkota menjawab yakin kemudian menempelkan dahinya pada dahi lelaki cantik tersebut. Walau ia tidak bisa menjamin, setidaknya menenangkan pikiran serta hati Taeyong adalah satu-satunya cara termudah untuk saat ini "Yakinlah bahwa nyawamu adalah nyawaku— berlakupula sebaliknya"
Alasan ketidak-berdayaan dalam hidup adalah dicintai dan mencintai. Tetapi hebatnya, cinta sukses membangkitkan kekuatan alih-alih berpasrah diri kepada sang kekalahan, memperjuangkan segalanya demi menghadirkan segala-galanya, mengubah kekasaran menjadi sebuah kelembutan, menghilangkan penderitaan lalu digantikan oleh kesenangan— bahkan bagi si pujangga; Cinta mungkin sanggup membalikkan teriknya siang menjadi gemerlapnya malam bertabur cahaya bintang... "Itu artinya, jangan bersedih karena aku-pun akan ikut sedih, jangan pernah sekalipun terluka karena aku-pun akan ikut terluka. Tetapi ingatlah bahwasanya terdapat satu kesenjangan; jika kau berlari maka aku yang akan mengerjarmu sampai keujung dunia sekalipun, wahai Afreedaku"
Sesaat setelah mengangguk paham dan tersenyum haru, Taeyong lantas mengalungkan lengan demi melancarkan aksi panas. Mula-mula mengecup, lama-kelamaan kembali liar seperti adegan pilar yang sesungguhnya baru saja selesai tidak sampai lima belas menit lamanya... tetapi entah mengapa atmosfer sensual diantara keduanya meningkat begitu cepat tanpa jeda waktu ataupun ruang "Gagahi tubuhku lagi dan lagi. Jadikan aku sebagai tempat berkeluh kesah, berbagi kehangatan cinta, sekaligus kenikmatan. Hmphh~ Aku memohon..."