15.

1.1K 82 25
                                    

Seorang gadis tengah menapaki pintu utama Mansion Wijaya. Tanpa merasa lelah, Keesha langsung mengeluarkan suara yang dapat memekakkan telinga bagi siapa pun.

"HULLAA EPREBADEEEHHH AI EM BEKK!!! HULLAAA JAN SEPI-SEPI DONG INI RUMAH APA GUA HANTU SIH SEPI AMAT?! BUNDAAAA ... AYAAAHH ... KAKAAAKKK ... DEDEK YANG IMUT DAN CANTIK INI PULAAANNGG!!!" teriak Keesha benar-benar heboh.

"Astaga, Keesha. Jangan gitu ah!" sahut seorang wanita yang baru saja keluar dari lift.

"Mommy, salah! Aku gak gitu tapi gini," protes Keesha yang membuat Della terkekeh.

"Iya-iya, Sayang!" Della mengusap pucuk kepala Keesha gemas.

Brakk

"ANJIR SETAN KAMPRET BA***!" latah Keesha yang hampir terjungkal setelah Keenan membanting semua koper Keesha dihadapannya. Sadar mengeluarkan toxic, gadis itu segera membungkam mulutnya seraya merutukinya sesekali. Untung saja di rumah ini tidak ada Marcello ataupun Arga, bisa-bisa Keesha habis jika mereka mendengarnya.

Keesha menarik napas dalam-dalam untuk menetralkan detak jantungnya yang hampir saja ingin lompat dari tempatnya karena ulah Keenan.

"Bawa sendiri naik nih! Mandiri, jangan manja!" tegas Keenan lalu membelakangi Keesha.

"KEENAN!!" geram Keesha menatap punggung Keenan yang selangkah lagi masuk ke lift.

"Maaf, kita kenal?" goda Keenan sebelum menutup lift.

"Bawain koper gu---" Keesha menyadari kesalahan yang hampir saja dilakukannya lagi. "---eh, koperku!'' Keenan hanya mengacuhkan Keesha dan segera menutup pintu lift itu.

"Awas lo ntar!" dumel Keesha dalam hati.

"Keesha, biar barangnya Pak Juki aja yang bawain ya. Kamu istirahat aja di kamar, Mommy anter." Della merangkul Keesha seraya berjalan ke arah lift.

"Gak mau! Gak mau lift yang ini, buang aja! Ganti baru." Gadis berpenampilan ala cewek Korea itu menghentikan langkahnya sambil menunjuk lift yang Keenan pakai tadi.

"Loh, kok gitu? Kenapa?" tanya Agatha lembut.

"Bekas Keenan," balas Keesha cepat. Rupanya gadis itu masih menyimpan amarah pada lelaki yang terlahir menjadi sepupunya itu.

Della hanya terkekeh. Ia tak marah meski putra semata wayangnya yang menjadi korban amukan Keesha nantinya. Karena dirinya tahu, inilah cara mereka mengungkapkan kasih sayang dan mempererat tali persaudaraan.

"Terus kamu mau naik pakai apa?" tanya Agatha.

"Lewat tangga belakang." Keesha melangkah keluar rumah.

"Gak jadi deh, pake itu aja." Gadis berponi itu mengurungkan niatnya setelah melihat matahari yang begitu terik.

"Pake itu aja!" ucap Keesha terpaksa.

Keesha berjalan ke arah lift, diikuti dengan Della dan Agatha.

***

Malam pun tiba, namun entah mengapa gadis bungsu Keluarga Wijaya ini tak jua memejamkan matanya.

"Aaa... Gak bisa tidur!" gerutu Keesha.

"Choki, Tata, aku bosan, ish ... ," curhatnya pada dua boneka BT21.

"Ngapain ya biar gak bosen?" Keesha mengetuk-ketuk dagunya. Kemudian ia memetikan jarinya sepertinya ia sudah menemukan ide."Ahaaa."

KEESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang