18.

1K 71 35
                                    

⚛Peringatan!⚛

Siapkan tissu, karena part ini mengandung sedikit bawang.🤧🤧 kalo kerasa bawangnya ya siap-siap aja tissu sekotak abis 🤧 kalo gak ada bawangnya, berarti anda kurang beruntung dan perlu coba lagi 😚Ada serpihan-serpihan part Keenan dan plot twist ada di sini guys 🤣

--⚛Happy Reading All⚛--

Keesha berjalan perlahan dengan tatapan kosong. Hati dan pikirannya kacau saat ini. Langkahnya terhenti ketika dirinya sampai di depan meja pemesanan.

"Mau makan apa, Non?" tanya seorang pelayan.

Keesha hanya diam sampai pelayan itu memanggilnya dua kali. Terus terang saja, dirinya datang ke sini hanya untuk alibi.

"Nona."

Bukannya menjawab Keesha malah balik bertanya, "Eh, iya. Ada apa?"

"Nona, mau pesen apa?"

"Eum, saya mau nasi goreng sama es jeruk aja," tandas Keesha.

"Baik, Non."

Keesha pun mencari tempat duduk yang kosong. Setelah mendapatkannya, dirinya segera meletakkan bokongnya di kursi dan ... Melamun kembali.

****

"Dad, aku ke markas dulu," ujar Marcello yang kemudian melenggang pergi.

Baru berapa langkah ia keluar dari ruang inap Keenan, siluet hitamnya menangkap sosok perempuan yang sedang berjalan sendirian.

"Di mana Keesha?" tanya Marcello to the point ketika perempuan itu sudah berada di depan matanya.

"D-di kantin, Kak," jawab Clarinta.

"Sama siapa?"

"S-sendirian, Kak."

"Kenapa kamu biarin dia sendirian?!" bentak Marcello.

"D-dia yang mau, Kak."

"Argh ... ," geram Marcello. Jujur saja, perasaan khawatirnya kini meningkat dua ratus kali lipat untuk kedua adik kesayangannya. Marcello pun segera berlari menuju kantin.

"Kakak, tunggu!" Clarinta pun tak tinggal diam, dirinya mengikuti jejak Marcello.

****

"Ini makanannya, Non," ujar wanita tua itu seraya meletakkan nasi goreng dan es jeruk ke atas meja. Setelah selesai, wanita itu pun kembali ke dapur.

"Terima kasih," balas Keesha.

Keesha tak memakannya. Ia tak lapar. Ia hanya meminum sedikit es jeruknya, kemudian memainkan nasinya dengan sendok.

"Keesha," panggil Marcello.

Keesha mengusap kasar airmatanya, lalu melambaikan tangan pada Marcello dan Clarinta. "Aku di sini, Kak."

"Kamu kenapa?" tanya Marcello lembut setelah mendudukkan dirinya di samping kanan Keesha.

"Aku laper," jawab Keesha.

"Jangan bohong, Dek. Kakak tau, kamu menyembunyikan sesuatu dari Kakak. To---" ucap Marcello terpotong.

"Keenan," lirih Keesha. Namun, masih bisa didengar oleh Marcello dan Clarinta yang mengapitnya.

"Kamu tau apa yang terjadi sama Keenan?" tanya Marcello.

"Kak," panggil Clarinta. Clarinta memegang tangan putra sulung keluarga Wijaya itu."Kakak, jangan marah ya!"

KEESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang