28.

671 48 15
                                    

Halo gaes🎉🎉

Gimana kabar kalian? Aku harap kalian baik-baik saja ya.

Hehew,

Maaf ya aku lama nggak update Keesha nya. Bukan apa, tapi Wattpad kayaknya ngambek kemarin, soalnya aku nulis part ini malah ke hapus sendiri. Sad v:

Note buat wattpad : tolong jangan ngambek lagi dong 😭

Dahlah, buat ngobati rindu kalian pada Keesha yuk langsung baca aja. 😄

•~•Happy Reading•~•

CKLEK

pintu mobil hitam itu terbuka. Keesha, menyalami Varo dan Lerry bergantian.

"Assalamualaikum, Bunda. Ayah, aku sekolah dulu." Gadis itu melangkahkan kakinya keluar mobil dan segera mengeluarkan jurus langkah seribu agar setidaknya bisa sedikit lepas dari para ajudannya.

"Waalaikumsalam. Dedek, jangan lari-lari! Astagfirullah," peringat Lerry.

"Aku enggak lari, Bunda. Aku cuma mengeluarkan jurus seribu langkah doang kok, Bun," balas Keesha sembari berteriak.

"Kejar Keesha. Jangan sampai dia terjatuh. Kalo sampai dia kenapa-napa, kalian yang tanggung akibatnya!" tegas Varo.

"B-baik, Tuan."

Sementara, di sisi lain. Ada dua orang sedang berbincang di sana. Berdiri mengenakan pakaian serba putih yang dilengkapi kacamata hitam besar sedang sibuk mengedarkan netranya, seperti sedang memantau.

"Ini sekolah milik keluarga Wijaya. Gue dengar, orang yang harus lo singkirin duluan juga ada di sini."

"Siapa namanya?"

"Gue nggak tau."

"Siapa kalian? Kenapa kalian sebut keluarga saya?" tanya Clarinta tegas.

'Shit!'

Tak menjawab, mereka langsung berlari sambil menutup wajah mereka dengan masker dan tudung hoodie.

"Woi, tunggu! Jangan kabur!" Clarinta dan beberapa ajudan mengejar mereka.

"KAK CLARINTA, KALO MAU BOLOS TUH AJAK-AJAK DONG!" Clarinta yang merasa terpanggil pun membalikkan badannya, mengedarkan pandangannya. Namun, nihil. Ia tak menemukan yang ia cari.

"KALO PUNYA KAKI, TUH DI TERBANGIN. JANGAN DIDIEMIN AJA, NANTI KARATAN!" celoteh Keesha sembari mengayunkan kakinya di pagar pembatas rooftop.

"KEESHA!!! TURUN!!!" teriak Clarinta menyita perhatian para penghuni sekolah maupun pengantar yang memang masih di sana.

"ENGGAK MAU, AKU MALES DIGINIIN! ENGGAK LAIK AKU TUH!" balas Keesha.

"Keesha, kamu ngapain di sini?" tanya Delia yang sudah berhasil mendekati Keesha. Memegang tangan gadis yang terlahir menjadi adiknya itu dengan erat.

"Mau berak, Kak. Ya kali di sini berak. Udah tau rooftop itu tempat nyantai. Ya aku mau ambil napaslah!" cerocos Keesha.

"Turun yuk, Dek. Banyak yang liatin tuh malu tau," bujuk Delia.

"Biasalah, mereka itu fans aku mau minta foto. Biarin aja, nggak usah ribet," balas Keesha santai sembari tersenyum ke arah 'para fansnya' yang sedang meneriaki dirinya agar turun.

"Clarinta, ada apa ini?" tanya Lerrie dan Varo bersamaan.

Clarinta mengarahkan jari telunjuknya ke atas. Tepat di mana Keesha berada. "Itu, Bun, Yah."

KEESHAWhere stories live. Discover now