26.

799 51 32
                                    

Hai Gaes,😆😆😆

Aku kembali dengan sedikit kesedihan 🤧🤧

Soalnya aku nulis part ini ilang mulu, astagfirullah 🤧🤧🤧

Jadi aku ulang lagi deh 🤧🤧🤧

Semoga kali ini nggak ilang lagi ya gaes 🤧

Yukk yang dah kangen ama Author ... Eh, Keesha langsung baca aja ya 🤣

Happy reading 🤣🤣

_________________________

"Sebelum Keesha sampai ke rumah lagi. Periksa kamar mandi, jangan sampai ada celah untuk orang bisa melukai cucu saya. Periksa tandan air, apakah air yang ada di tandan itu mengandung zat berbahaya atau tidak?!" titah sosok lelaki tua yang memang sengaja pulang mendahului rombongan dan dengan sengaja mengumpulkan para ajudan (laki-laki dan perempuan) untuk memperketat penjagaan dan pengawasan untuk anggota keluarganya, terutama Keesha.

"Baik, Tuan."

"Periksa seluruh pakaian dan peralatan yang biasa Keesha gunakan, jangan sampai ada satu benda pun yang bisa melukai Keesha." Lelaki berusia tujuh puluh lima tahun itu menatap tajam seluruh orang yang berada di hadapannya.

"Siap, Tuan."

Pria berkumis putih dan memakai pakaian serba hitam itu pun berucap sekali lagi, "Pasang sensor pada jendela dan pintu. Terutama kamar Keesha."

"Baik, Tuan."

"Setiap makanan yang akan Keesha makan, harus kalian coba terlebih dahulu dan periksa, apakah ada zat beracun dalam makanan itu?!"

"Siap, Tuan."

"Di mana pun Keesha berada, kalian harus ada di sampingnya, di belakangnya, dan selangkah di depannya."

"Baik, Tuan."

"Laporkan seluruh hasilnya pada saya."

"Siap, Tuan."

"Keselamatan Keesha ada di tangan kalian. Jika Keesha terluka seujung kuku pun, saya pastikan kalian akan habis di tangan saya!" tegas Darmawan.

"Siap, Tuan. Ada lagi yang harus kami lakukan, Tuan?"

"Tidak ada. Silakan lakukan tugas dari saya dengan baik, mulai sekarang."

"Kalo begitu, kami pamit untuk melaksanakan tugas dulu, Tuan."

Darmawan hanya mengangguk. Setelah mereka pergi, lelaki yang sering dipanggil Kakek ini melemparkan tubuhnya ke sofa, menyandarkan kepalanya dan menghela napas lega. Sedikit senyum terbit di wajah keriputnya tatkala ia mengingat kejadian tadi. Peristiwa di mana kembalinya Keesha di keluarga Wijaya, sungguh kali ini ia merasa Tuhan yang maha baik telah memberikan sedikit kebahagiaan untuk keluarganya. Tentunya, dengan sedikit kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka dalam menjaga Keesha.

Saat Darmawan ingin menutup netranya, tiba-tiba ada suara orang memanggilnya.

"Kakek!" panggil seorang gadis yang masih terbuntal kain kafan itu.

KEESHAWhere stories live. Discover now