1.

11.4K 317 75
                                    

At 05.30

CKLEK

"Keesha! Bangun, Dek! Udah pagi," ucap seorang wanita berusia tiga puluh enam tahun itu.

"Pagi ... Bunda," balas Keesha dengan suara parau nya. Suara khas orang baru bangun tidur.

"Dedek, bangun yuk! Udah pagi nanti telat ke sekolahnya!" peringat wanita yang kerap disapa Bunda-Lerrie-itu.

"Ya, Bunda," jawab Keesha yang sudah duduk di tempat tidur berukuran queen size-nya itu.

Cup

"Cepetan, Bunda tunggu di bawah ya!" pesan Lerrie sebelum pergi meninggalkan kamar Keesha.

"Ya, Bunda!" balas Keesha sembari menurunkan kakinya dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Dua puluh menit kemudian ... .

"HALLOOO SEMUANYAA ... GOOD MORNING epribadeheheheh... ." teriakan keesha yang di akhiri dengan pelemahan nada di akhir kalimat karena mendapatkan tatapan tajam dari seseorang.

'Njirr, tuh setan burik ngapain di sini? Aduhhh mampus gue!' batin keesha.

"Ehe. Kak Cello, selamat pagi, Kak!" ucap Keesha yang sudah salah tingkah.

"Hm. Kamu tau kalo Kakak gak suka ada orang teriak-teriak kan? Kenapa kamu melakukannya?" tanya marcello dingin.

"M-maaf Kak," lirih Keesha sambil menundukkan kepala.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Marcello langsung pergi meninggalkan ruang makan.

'Njirr gue di cuekkin!' monolog Keesha sebal.

Okey, kakak pertamanya ini memang sangat cuek.

"Dek, ngapain berdiri di situ?" tanya seseorang yang baru saja datang dan langsung mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya.

"E, gak pa pa kok Kak. Hehehe," balas Keesha sambil mendudukan dirinya pula.

"Dedek, kamu mau makan apa? Biar Bunda ambilin," tanya Lerrie yang baru datang membawa makanan dari dapur.

"Ehm ... ." Keesha mengetuk dagunya seraya netranya mengedar melihat makanan yang dibawakan Bundanya.

"Sama ayam goreng, sambal terasi, ca kangkung, sayur daun singkong, teri balado, terong bakar, bebek bakar, sama nasi liwet aja, Bunda!" lanjut Keesha antusias.

"Ayah juga mau, Bun!" sahut Ayah - Varo - yang berlari dari lift begitu mendengar kata 'nasi liwet'. Maklum saja, karena nasi liwet adalah makanan favorit yang selalu menjadi incaran utama Keesha dan Varo.

"Baiklah, Bunda ambilin dulu," ucap Lerrie sambil mengambil piring.

By the way, laki-laki yang sudah mendudukkan dirinya di kursi  sebelum Keesha itu bukan Ayah ya, tapi Nata. Inget ya, Nata adalah Kakak sepupu keempatnya keesha.

"Bunda, kok ayah duluan sih yang diambilin? Tadi kan aku duluan yang daftar!" protes Keesha yang sudah merasa sangat lapar.

"Lagian kan Keesha kan masih masih masa pertumbuhan, kalo Ayah kan udah masa penuaan. Kenapa Ayah gak mau ngalah sih?!" Keesha memajukan bibirnya lima senti sembari mengembung-gembungkan pipinya, yang semakin membuatnya tambah menggemaskan.

"Dek, yang sopan dong sama Ayah!" ucap Lerrie, lebih tepatnya nasehat.

"Hm, oke Bunda sepertinya putri kecil Ayah ini lagi marah, jadi makanan nya kasihin aja ya Bun," goda Varo seraya mengusap pucuk rambut Keesha lembut.

KEESHAWhere stories live. Discover now