12.

2.1K 136 31
                                    

WARNING!!!

JIKA TIDAK MAU MELIHAT AMUKAN RAJA SETAN HARAP MINGGIR!!! -peringat Keesha.

KEESHA! - Marcello dingin.

Iya, aku tau aku cantik, aku lucu, aku gemesin, dan aku ngangenin. Aku udah tau itu! Jadi gak usah dijelasin -Keesha.

Hm - Marcello.

🌞🌞🌞

Mentari telah bersinar terang. Sinarnya telah merasuk dalam ruangan serba putih, di mana terlihat seorang gadis remaja sedang bernyanyi dan melompat-lompat serta menggoyangkan badannya mengikuti irama lagu yang ia dengar memakai earphone di telinganya dan memegang benda pipih di tangannya.

"Dedek," panggil Marcello.

"Ada apa ini? " tanya seorang suster yang baru saja masuk.

"Tolong panggilkan dokter segera!" ucap salah seorang ajudan Marcello pada suster tersebut.

"Dek, tolong hentikan teriakanmu ini rumah sakit!" peringat Marcello yang sudah kalang kabut. Sedangkan Keesha yang sedari tadi menjadi pusat perhatian oleh semua orang pun masih asyik dengan dunianya sendiri.

Semua lagu hits dari BT21 pun ia dendangkan. Mulai dari lagu Anpanman hingga Dynamite. Tanpa ia sadari, beberapa orang yang tadinya sedang berada di luar, kini telah memasuki kamar inapnya.

"Dedek!" panggil Marcello sedari tadi mencoba sabar. Namun tak dihiraukan oleh sang empunya panggilan.

🎵🎵I throw my hands up in the air sometimes
🎵🎵Saying ay-oh, gotta let go
I wanna celebrate and live my life
Saying ay-oh, baby let's go
🎵🎵'Cause we gon rock this club
We gon' go all night
We gon' light it up
Like it's dynamite
🎵🎵'Cause I told you once
Now I told you twice
We gon' light it up
🎵🎵Like it's dynamite

"KEESHA! HENTIKAN!" bentak Marcello yang sudah kehabisan kesabaran. Acara 'mari bernyanyi dan menari bersama Keesha' pun akhirnya terhenti untuk sementara waktu, menurut Keesha.

"Maaf saya tidak dengar apa yang anda katakan karena telinga saya tersumpal earphone sedangkan tangan kiri saya masih memakai infus dan tangan kanan saya sedang memegang ponsel. Aku cantik, aku diem, aku gak sombong dan gak bohong sumpah!" lirih Keesha yang masih bisa didengar oleh semua orang yang ada di sana. Sementara tangan kanannya masih terampil mencari lagu milik idolanya.

"Berikan ponselmu!" satu tangan Marcello pun mengadah di depan Keesha yang sedang duduk di atas brankar dengan mata yang masih tertuju pada smartphone miliknya.

Deg

Pyarr

Marcello pun merampas ponsel itu dari tangan Keesha lalu membanting ponsel pintar itu ke lantai.

"Kak Cello tuh apa-apaan sih main lempar hape aku aja! Pecahkan jadinya!" dengus Keesha kesal. Ponsel kesayangannya kini telah raib.

"Keesha! tolong dengarkan aku, ini rumah sakit bukan tempat konser ngerti!" ucap Marcello pelan namun terdengar menakutkan.

"Gak tau! Pokoknya aku marah sama kakak yang udah seenaknya aja mecahin hapeku!" sahut Keesha seraya menggembungkan pipinya dan memalingkan wajahnya dari pandangan Marcello.

"Dasar kakak yang nggak berperi keadekkan! Gak tau apa aku dari tadi bosen sendirian di sini! Huft, dasar orang gak peka!" batin Keesha.

"Keesha, aku ini kakakmu jadi tolong hormati aku seperti Keenan!" Marcello menatap tajam Keesha.

"kak Cello, aku ini adikmu. Jadi tolong turuti permintaanku, dan jangan bandingkan aku dengan Keenan, walaupun kami berdua sama-sama adikmu. TAPI AKU ADALAH KEESHA BUKAN KEENAN!" sarkas Keesha yang menaikkan intonasinya diakhir kalimat.

Tatapan tajam diantara keduanya pun saling bertemu.

"Ada apa ini?" tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja datang dan melihat betapa berantakannya kamar inap Keesha, serta merasakan adanya aura pertengkaran di sini.

Marcello dan Keesha pun lebih memilih bungkam daripada menjawab pertanyaan dari wanita yang kerap disapa dengan kata 'Mommy' itu.

Tidak mendapatkan jawaban, Mommy-Dela- langsung menatap  tajam Marcello.

"Marcello," panggil Dela.

"Iya Mom," jawab Marcello.

"Jawab pertanyaan Mommy! " dingin Dela.

"Mommy, Kak Cello nyebelin! Masa iya hape aku yang aku lagi pake direbut terus dibanting ampe pecah ama Kak Cello. Mana aku juga dibanding-bandingin lagi sama Keenan! Kan  aku Keesha, bukan Keenan! " adu Keesha yang sukses membuat Marcello gelagapan setengah mati.

"Ya udah, Dedek tenang dulu di sini ya! Biar Mommy bicara sama Marcello di luar dulu ya," ujar Dela sembari membelai pucuk kepala Keesha.

"Iya Mommy," balas Keesha.

"Cello, ikut Mommy!" Dela pun pergi keluar diikuti dengan Marcello yang merasa tak tenang di belakang nya.

"Mampus lu! " monolog Keesha yang sudah kembali tersenyum dan lebih memilih untuk menyalakan televisi untuk mencari berita tentang boyband asal Korea Selatan yang kini telah merasuki sistem halusinasinya.

🍅🍅🍅

"Kenapa kamu melakukannya? " tanya Dela dingin.

"Tadi Keesha nyanyi dengan suara kencang di sini Mom, makanya aku buang itu hape." jelas Marcello mencoba tenang.

"Kamu tahukan Keesha seperti apa? Lalu kenapa kamu bandingkan dia dengan Keenan? Yang sudah jelas-jelas mereka sangat berbeda," ucap Dela penuh penekanan yang telah sanggup membuat Marcello meneguk salivanya kasar.

"Tadi Keesh-" ucap Marcello terpotong. Dela dan Marcello pun langsung menutup telinganya.

"YEAYYY.... YUHUUUUU.... HOREE.... " teriak Keesha kegirangan sambil melompat-lompat.

BRUGH

Dug

Prank

Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga. Ups,salah!! Yang benar adalah sudah jatuh tertimpa tiang infus.

"Aduh...," Erang Keesha sembari mengusap kepalanya yang habis kejatuhan tiang infus. Begitu mendengar suara Keesha, Dela dan Marcello pun langsung berlari masuk ruangan.

"Astaga! Keesha!" ujar Dela yang terkejut melihat kondisi Keesha saat ini. Mengenaskan.

Marcello pun langsung mendekati Keesha dan ingin membantu Keesha, namun tangannya ditepis oleh Keesha.

"Kak Cello ngapain di sini? Kan Kak Cello sayangnya cuma sama Keenan. Jadi mendingan Kak Cello pergi aja dari sini! Datengin aja Keenan! Gak usah bantuin aku! Aku mau sama Mommy aja!" umpat Keesha. Sesak, itulah yang dirasakan Marcello saat ini. Cairan bening pun tertahan di manik kembar hitam pekat miliknya.

"Iya, sayang! Ayo bangun!" ujar Dela yang sudah berada di samping Keesha.

Marcello pun berjalan keluar dengan membawa kata-kata Keesha yang terus berada di benaknya.

To Be Continued

KEESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang