- svnteen -

4.7K 380 37
                                    

Haii.. aku up sorean ya mumpung sempet.. 😊
Enjoyyy!!

Oh ya, terima kasih yang udh nanggepin kegundahanku hahaa.. I love him sm, jadi kalo ada berita2 kayak kmren tuh sakit hatinya banget2.. bahkan masih sampe sekarang tapi mencoba untuk tidak membuka ig untuk sementara waktu.. 😁





"Semua karakter, organisasi, tempat, dan kejadian adalah fiktif"

•●•●•●•●•●•●•

Beberapa hari ini aku terus memikirkan perkataan Taehyung. Aku melihat bagaimana dia terkejut karna mungkin baru kali pertama dia melihatku marah.

"JANGAN GILA KAU, KIM TAEHYUNG!! APA BELUM PUAS KAU MENGHANCURKAN HIDUPKU???!" sarkasku lalu meninggalkan dia tanpa menoleh ke belakang.

Ya, itu belum seberapa dengan kesakitanku selama ini. Dan dia juga belum mengetaui satu rahasia yang bahkan satu orang pun tak mengetauinya. Dan terkadang hal itu yang membuatku teringat tentangnya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Jungkook dengan matanya yang jernih.

"Hm? Tidak ada, aku hanya merindukan Ara dan eomma. Bagaimana pekerjaanmu?" jawabku mengalihkan pertanyaan.

"Ya, tidak ada yang special. Hanya ada beberapa pengusaha yang mencoba nakal dengan permainan di kasino."

Kita sedang berada di ruang tamu, menikmati segelas wine dan juga potongan buah apel. Langit tampak cerah, Jungkook mematikan tv dan lebih memilih memandang keluar jendela.

"Jungkook-ah, apakah aku perlu menerima pekerjaan ini?" Aku menyodorkan kertas kepadanya dan Jungkook membacanya dengan teliti.

"Apa kau sangat ingin kembali menjadi model?"

"Ya, sebenarnya aku tidak tau apakah benar-benar kembali. Hanya saja tubuhku merindukan kegiatan diluar rumah. Sejak dulu aku sudah bekerja."

"Kalau kau memang ingin berkegiatan, kau bisa membuka butik, kafe, atau apapun itu. Tapi kalau dalam hatimu sangat ingin kembali, ya aku akan mendukungnya."

Entah kenapa setiap perkataan yang keluar dari mulut Jungkook selalu bisa membuatku menemukan jawaban.

"Tapi Jieun-ah—"

"Hmm?"

"Kau pasti sudah menimbang pula resiko kalau kau kembali ke dalam dunia model. Namamu akan kembali naik dan mungkin saja perjalanannya tidak akan mudah. Maksudku—" Jungkook tidak melanjutkan perkataannya tapi aku tau apa kelanjutan dari perkataan tersebut.

"Tentang skandalku dengan pria itu?"

"Benar. Beberapa orang mungkin saja akan siap menjegalmu dan tidak akan membiarkanmu naik. Apa kau siap?"

Sesungguhnya aku tidak berpikir sampai sejauh itu, tapi bukankah kita tidak bisa terus terpuruk di dalam kubangan masa lalu?

"Aku akan menghadapinya, tapi aku perlu kau benar-benar mengijinkan aku untuk kembali mengambil pekerjaan ini."

"Lakukanlah selama kau senang—" Jungkook menarik tubuhku hingga terduduk dipangkuannya. "Kau perlu tau bahwa aku selalu di belakangmu. Mengerti? Kalau terjadi sesuatu, katakanlah kepadaku." lanjutnya.

Cups~

Aku mencium pipinya, "terima kasih." ucapku tulus. Tapi sayang ciuman itu tidak cukup membuat Jungkook puas. Dia mendekatkan kepalaku agar dia bisa melumat bibirku. Menukarkan salivanya dengan milikku. Mengajak lidahku berdansa dengan lidahnya. Akupun bisa merasakan ibu jarinya mengusap daun telingaku, sengatan aneh ini kembali menyerangku terutama saat gundukan milik Jungkook memdorong pahaku.

SEQUOIA | | mature | |Where stories live. Discover now