- thirty five -

5K 347 40
                                    


"Semua karakter, organisasi, tempat, dan kejadian adalah fiktif"

•●•●•●•●•●•●•●•

Pov Nam Jieun~

Tak terasa hari ini sudah satu tahun umur pernikahanku dengan Jungkook. Selama perjalanan menuju satu tahun Jungkook kehilangan ibunya dan beberapa bulan lalu aku kehilangan Ara. Sebenarnya sama dengan yang dirasakan oleh Jungkook, aku sudah tau bagaimana kondiri Ara sejak kecil tapi tetap saja aku merasa sangat kehilangan. Saat ini hanya tersisa eomma sebagai keluargaku dan tentu saja Jungkook.

Selama kurun waktu itu juga aku masih sering berkonsultasi dengan psikiater dan konsultasi dengan dokter kandungan. Sampai saat ini aku belum diberikan keturunan.

Jungkook sudah merobek surat perjanjian pernikahan kontrak tersebut dan tidak pernah mendesakku untuk memiliki anak. Tetap saja, aku merasa bukanlah wanita yang sempurna.

•••

Sudah tidak ada yang mengganggu hubungan pernikahanku dengan Jungkook. Setelah kepulanganku ke Korea, ada dua orang yang memutuskan untuk pergi dari Korea. Selain Taehyung, Jung Somin pergi ke German.

Tapi berbeda dengan Taehyung, Jungkook dan aku mengantarkan Somin ke bandara. Disana aku mendapat permintaan maaf darinya. Dan disana pula aku mengetaui bagaimana hubungan antra Jungkook, Somin dan juga Seokjin.

Jungkook masih memegang posisi sebagai pemilik kasino, tidak mudah memang tapi dengan bantuan Yoongi akhirnya paman Min melepaskan keserakahannya dan membiarkan Yoongi memilih jalannya sebagai musisi.

Waktu.
Terkadang terasa begitu cepat tapi sebenarnya sangat lama. Selama waktu itu berjalan, ada kesedihan kebahagiaan, kesakitan dan rasa syukur mungkin bukan hanya aku yang merasakannya.

"Sudah sampai, Nyonya Jung~" tegur Jimin dari balik kaca spion tengah.

"Oh? Bukankah aku akan makan malam dengan Jungkook?"

Selama perjalanan aku sepertinya larut dalam pikiran satu tahun belakangan sampai tidak menyadari bahwa Jimin tidak mengantarku ke restoran tempatku makan malam dengan Jungkook. Disinilah aku sekarang, rumah alm ibunda Jungkook.

"Aku akan mengantarmu ke belakang." ucap Jimin sambil mengulurkan lengannya agar aku bisa melingkarkan tanganku disana.

Dari luar rumah itu terlihat gelap, meskipun begitu aku bisa mencium aroma bunga mawar di sekitar taman yang sedang aku lewati.

"Apakah masih ada yang merawat rumah ini?" tanyaku kepada Jimin yang sedati tadi hanya diam.

"Nee. Tidak ada yang berubah dari rumah ini karna Sajangnim meminta pengurus rumah untuk merawatnya." jelasnya.

Jarak dari pintu depan ketaman belakang rupanya cukup jauh. Aku salah memilih heels karna jalanan yang tidak rata membuat tumitku sedikit sakit.

"Sudah sampai, anda hanya perlu berjalan sedikit kedepan—ah, dan juga selamat satu tahun pernikahan." pamit Jimin tanpa sempat aku bisa bertanya lebih lanjut.

Sesuai perkataan Jimin, aku berjalan lurua kedepan hingga menemukan satu meja bulan dan besar dengan dua kursi. Sepi, tidak ada siapapun disana. Hanya lampu serta lilin yang menyambutku.

 Hanya lampu serta lilin yang menyambutku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SEQUOIA | | mature | |Where stories live. Discover now