Hai kembali denganku❤💖jangan lupa meninggalkan vote dan komen tiap paragrafnya ya!
Siap? Let's star!!
Typo di tandai!!
°°°°
Gadis pemilik bola warna coklat ini masih melirik jam di ponselnya.Sudah satu jam dia menunggu angkot di halte namun tidak ada satupun yang bisa di tumpangi karena penuh.Bunyi gemuruh mengejutkannya,yang tadinya awan berwarna biru berganti dengan awan hitam.Perlahan air mulai turun,angin berembus kesana kemari menambah hawa dingin di sekitar.
Nasibnya hari ini benar-benar buruk,selesai di hukum seharian sekarang harus menunggu angkkt dengan berhujan-hujan.Misel memeluk lututnya sendiri berusaha memberi kehangatan.Untung saja Gaskar berbaik hati meminjamkannya baju walaupun kebesaran,setidaknya dia tidak harus memakai baju kotor itu lagi.
Sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya,lamunan Misel terbuyarkan mendengar derum mobil itu. Perlahan kaca mobil itu terbuka menampakkan sosok cowok yang baru saja dia pikirkan barusan.
"Naik."Titahnya berteriak sedikit keras karena suara hujan sangat deras.
Misel melirik kiri kanan mencari siapa yang di maksud cowok tersebut,merasa tidak ada satupun orang disini dia menunjuk dirinya sendiri.
"Iya,"Gaskar berdecak malas.
"Makasih,"ucap Misel seraya merapikan rambutnya yang basah kena air hujan.
Melihat itu Gaskar mengambil handuk yang tersedia dalam dashboardnya lalu memberikannya kepada Misel.
"Seragam lo tadi kenapa bisa sampai kotor?"Misel menghentikan gesekan handuk di kepalanya, menoleh ke Gaskar yang masih sibuk dengan kemudinya.
"Disiram Amara pake air got.”Gaskar tersenyum miring.
"Terus?"
"Apanya?"Gaskar memberhentikan mobilnya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Misel lalu gadis itu memejamkan matanya.
Klek
Gaskar memasang selbetnya dan kembali ke posisi,keningnya berkerut memperhatikan Misel.
”Berharap banget gue cium ya?”Misel seketika terbuka dan ia melotot kaget.
”Enak aja,mana ada.”Pipinya bersemu dan Gaskar tertawa kecil.
"Kenapa gak lo lawan?”Misel menampilkan ekspresi bingung.
“Amara,kenapa gak lo lawan?”*
"Gak berani?"Misel mengangguk kecil.
"Kalau lo ingin mereka berhenti jahatin lo ya harus lo lawan,gak ada yang bisa menolong kita kecuali diri kita sendiri."Misel menggulung handuk kecil di tangannya,entah kenapa ucapan Gaskar membuat rasa sakit hatinya pada Amara semakin memuncak.
"Amara itu kuat,aku gak bakalan sanggup ngelawan dan lagian dia ada temen,"akunya lemah.
"Tapi gak papa,aku bakalan coba saran dari kamu."Misel tiba-tiba bersemangat mengundang lengkungan muncul di bibir Gaskar,"btw kamu masih mau-kan jadi temen aku?"
Gaskar menggeleng cepat seraya fokus membelokkan setirnya ke kanan saat di persimpangan.Raut kecewa muncul di wajah Misel.
"Tapi kenapa kemarin malem kamu bilang mau?”Misel menaik turunkan alisnya.
Gaskar berdeham pelan,“kasian aja liat lo yang udah kayak orang gila.”
Misel langsung menghujani Gaskar dengan pukulannya.
YOU ARE READING
MISELLA
RomanceAku kesakitan Aku butuh dukungan Aku kesepian Namun siapa yang peduli?Karena takdirku hidup hanya untuk di benci dan di abaikan. Aku butuh kasih sayang kalian Aku butuh simpati kalian Aku butuh rangkulan kalian Tetapi lama kelamaan aku sadar aku ti...
