Halo everyone!💗
Gimana kabarnya hari ini? Semoga sehat ya!
Ayo jangan lupa meninggalkan Vote dan komennya ya!
Let's star!🎉🎉✨
Typo di tandaiii!!
°°°°
Misel berlari sekuat yang dia bisa menghindari kedua preman yang terus mengejarnya.Tadinya Misel di suruh Mamanya pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan ringan untuk Mauren karena Mauren lagi-lagi menginap di rumahnya,Misel awalnya sudah menolak namun Mamanya tetap memaksa jika tidak di turuti Misel di ancam akan di usir dari rumah.
Padahal jika Mauren ingin membeli makanan kenapa tidak dia saja yang pergi,dan lagi pula dia mempunyai mobil,itu tidak akan banyak memakan waktu jika dia yang pergi membeli sendiri namun dia beralasan kalau dia sedang tidak enak badan.Misel sudah tau kalau itu hanya alibi nya semata supaya Misel yang pergi,lagi pula jika dia sakit tidak mungkin bisa berada di rumahnya sekarang.
Soal preman yang mengejarnya ini,Misel tadi lewat ke gang supaya lebih cepat tiba di rumah namun dia malah bertemu dengan kedua preman itu,mereka menggoda Misel bahkan berniat ingin melecehkannya tapi untungnya Misel dapat kabur walaupun masih di kejar.
Misel berhenti sejenak,menetralkan deru nafasnya yang tiba beraturan dan mengistirahatkan kakinya yang sakit.Rasanya kedua kakinya tidak sanggup lagi untuk berlari namun dia tidak ingin di tangkap oleh kedua preman itu.
"Mau kemana kamu,hah?!"Misel terlonjak kaget.Sial,dia telah di kepung oleh kedua preman itu.
"Kamu pikir kamu bisa kabur dari kami gadis cantik?" Mereka berdua semakin mendekat,demi apapun tubuh kecilnya menggigil ketakutan dan jantungnya berdebar semakin cepat.Siapapun tolong bantu dia sekarang.
"Ja-jangan men-mendekat!! Atau aku bakalan teriak!" ancaman Misel rupaya tidak membuat kedua preman itu berhenti malah mereka tertawa mendengarnya.
"Teriak saja anak manis,lagian siapa yang akan lewat di jalan sepi begini apalagi hari sudah larut malam." Misel mengedarkan pandangan keseluruh jalan,memang benar tidak ada seorang pun di sini.
"Ja-jangann,"
Misel tidak ada pilihan lain,dia hanya mampu menangis meratapi nasibnya,Misel masih berharap ada seseorang yang dapat membantunya sekarang.Kantong belanjaan Misel jatuh,dia bersimpuh memeluk tubuhnya sendiri,air matanya tidak henti-hentinya menetes.
"Kamu akan bersenang-senang malam ini dengan kami gadis manis,"salah satu dari mereka mencolek dagu Misel.Demi apapun Misel sangat benci di sentuh oleh tangan mereka namun dia tidak bisa berbuat apa-apa,jika ingin kabur juga percuma tidak akan bisa.
"Ayo ikut kami,"mereka berdua menyeret tangan Misel untuk berdiri kemudian keduanya tertawa seperti iblis.Tangis Misel semakin pecah di buatnya,apakah ini akhir dari hidupnya?
"Jangan menangis."Misel masih menitikkan air matanya yang tidak mau berhenti.
"Saya bilang jangan menangis jalang!"
Plak
Misel merasakan pipinya memanas setelah di tampar salah satu dari mereka,kemudian preman yang satunya lagi menyeret Misel lalu mendorongnya sehingga Misel tergeletak di aspal.
YOU ARE READING
MISELLA
RomanceAku kesakitan Aku butuh dukungan Aku kesepian Namun siapa yang peduli?Karena takdirku hidup hanya untuk di benci dan di abaikan. Aku butuh kasih sayang kalian Aku butuh simpati kalian Aku butuh rangkulan kalian Tetapi lama kelamaan aku sadar aku ti...
