•• Chapter 24 ••

3.3K 233 2
                                    

Welcome back to my story🤙💗

Selamat membaca💗💗

Semoga kalian menyukainya💗💗

Let's star!!

Typo di tandai!!

°°°°

Gaskar merasakan bulu kakinya berdiri karena kedinginan,suasana malam ini begitu dingin,dia merasa menyesal sebab tidak mengindahkan perkataan Mamanya untuk mengganti celananya dengan yang panjang.

Dia mengendarai motornya dengan pelan supaya hawa dingin tidak begitu menusuk ke tubuhnya,jika saja mobilnya tidak kehabisan bahan bakar pasti tubuhnya tidak akan sedingin ini.Sedangkan di jok belakang Misel tak jauh berbeda dengannya,gadis itu sudah seperti mayat hidup,tangannya dingin dan bibirnya memucat.

“Maaf,karena nganterin aku kamu kedinginan.”kata Misel merasa bersalah.

“Hmmm,”Misel mendesah kasar,seharusnya dia menolak Gaskar untuk mengantarkannya.

Gaskar melirik Misel di spion motor matic nya,lalu meraih tangan Misel untuk melingkar di perutnya.

“Kalau lo kedinginan peluk gue aja,gapapa.”Misel menggigit bibir bawahnya salah tingkah sendiri,seketika kupu-kupu serasa beterbangan di perutnya dan hawa dingin itu tiba-tiba berubah menjadi rasa bahagia yang mendalam.

“Mama kamu baik banget ya,”ujar Misel setelah mereka lama terdiam.

“Dia sangat lembut dan perhatian,”tanpa sadar Misel mempererat pelukannya membuat senyuman simpul tercetak di bibir Gaskar.

“Semua Ibu di dunia ini gitu,bukan Mama gue aja.”wajah Misel seketika berubah sendu.Jika iya,mengapa ibunya berbeda?

“Tapi sekarang lo yang jadi anaknya Mama gue,”sahut Gaskar menyindir,Misel tertawa kecil.

“Aku gak tau harus ngomong apalagi sama Mama kamu,dia baik banget padahal kita baru ketemu.”Gaskar berdecih mencemooh.

“Nanti kalau Mama gue denger dia pasti ke geer-an nih!”Gaskar tertawa kecil kemudian sebuah tangan mendarat di punggungnya.

“Emang bener kok,Mama Rahma baik banget.”

“Udah panggil Mama aja,lo jadi anak Mama gue lewat jalur apa?”Misel menyengir membenarkan pertanyaan Gaskar.

“Jalur Mama kamu yang minta,”Misel menyahuti setelah mendapatkan ide di otaknya.

Motor Gaskar berhenti di depan rumah Misel,gadis itu segera turun dan memberikan helmnya.

“Mau masuk? Aku buatin teh biar angetan dikit,”berhubung kedua orang tuanya tidak di rumah Misel baru berani,namun cowok itu nampak menggeleng.

“Udah larut,kapan-kapan aja.”Gaskar menyalakan motornya kembali,bersiap pergi dari kediaman Misel.

“Gue pergi,”

“Hmm hati-hati.”Cowok itu mengangguk mengiyakan meninggalkan Misel yang sedang panas dingin ditempat.

“Gaskar!”Gaskar menghentikan motornya dan memutar kepalanya kebelakang.

MISELLAWhere stories live. Discover now