•• Chapter 22 ••

4.2K 215 0
                                        

Selamat pagi,siang,sore dan malam semuanya!
Tergantung kapan waktu kalian membaca cerita ini🔥🔥

Let's star!
Happy reading❤🤗
I hope you like it!!!

Typo di tandai!!!

°°°°


“Karena kemarin tidak sempat,jadi sekarang saja ulangannya.”

“Yah,jangan dong bu.Saya belum belajar.”

“Iya bu,nanti nilai kita semua di bawah kkm gimana?”

“Saya tidak mau tau,yang jelas hari ini kalian ulangan dan bagi yang tidak suka silahkan keluar dari sini.”tegasnya.

Mendengar ucapan dari guru mereka,semua murid itu berseru kecewa.Harapan mereka tidak jadi ulangan harian kimia sirna begitu saja sedangkan guru yang bersangkutan hanya menarik nafas panjang mencoba memaklumi para muridnya.

“Silahkan masukkan buku ke dalam tas kalian dan keluarkan kertas selembar.Oiya jangan ada yang berani melihat google,siapa yang ketahuan akan langsung saya buat di buku nilai ini nilainya Nol besar,”perintah guru yang sudah berumur itu.Mereka semua meneguk air ludahnya dengan susah payah,merasa menyesal tidak belajar.

Satu persatu dari mereka mengeluarkan kertasnya termasuk seorang anak laki-laki diantara mereka yang kelihatannya masih tenang,siapa lagi kalau bukan Gaskar.

“Lo temen gue kan? Please,kasih gue jawabannya ya.”Gaskar melirik sekilas ke sumber suara,tanpa sepatah kata ia pun kembali fokus menghadap ke depan menunggu soal ulangannya.

“Jutek amat,untung gue lagi butuh lo,kalau gak udah gue gibeng juga pala lo anjir!” seru lelaki di sampingnya yang diketahui bernama Udin itu kesal sendiri.Gaskar mendengar umpatan itu namun ia memilih untuk berpura-pura tidak mendengar.

Soal sudah dibagikan,mereka semua berdoa terlebih dahulu setelahnya memulai untuk mengerjakan soal ulangan tersebut.Semua murid kelihatannya sangat khawatir dan kesusahan mencari jawabannya,mereka mulai menoel satu sama lain berharap mendapatkan contekan dari temannya dan bagi mereka yang memiliki keberanian di atas rata-rata mulai mengeluarkan ponselnya lalu mencarinya di google.

Berbeda dengan Gaskar,cowok itu sibuk dengan kertasnya sendiri.Tangannya mulai menari di atas kertas buram mencari jawaban sesuai dengan rumus yang telah ia pelajari kemarin malam.

“Waktunya sudah habis,silahkan kalian kumpulkan jawabannya.Berisi atau tidak,”kelas mendadak heboh.Mereka berlarian ke sana kemari meminta jawaban kepada juara kelas.

“Gaskar,lihat jawaban lo dong?”Udin kembali meminta jawaban.

Gaskar yang bersiap mengumpulkan jawabannya berhenti sejenak,menatap Udin dengan alis berkerut.Udin menyengir kemudian membuka lembar jawabannya dan bersiap-siap mencatat contekan dari Gaskar.

“Nomer 1-15 apaan?”

“B.”sahut Gaskar mulai melangkahkan kakinya dan lengannya di tahan kembali oleh Udin.

“16-25? Hehehe.”Gaskar mendengus sebal,berarti cowok ini selama ulangan berlangsung tadi ngapain saja? Sehingga meminta contekan kepadanya semua.

”E.”

“Lo gak bohong kan? Aish,makasih loh!” Gaskar mengabaikan dan meletakkan jawabannya ke depan si susul Udin dengan cengiran lebarnya.

Semua jawaban telah terkumpul dan gurunya mulai memeriksa jawaban mereka satu persatu.

“Ulangan kali ini sama dengan yang sebelumnya,yang mendapatkan nilai tertinggi jatuh kepada Gaskar.”Gaskar dengan wajah datarnya menjemput kertasnya ke depan.

MISELLAWhere stories live. Discover now