•• Ekstra Chapter 1 ••

11.3K 357 16
                                        

Follow sebelum membaca 🖤🖤

Happy reading 🖤🖤

Let's start!!!

Typo di tandai!!

°°°°

Misel sudah selesai di kebumikan di dekat makam Gaskar tiga menit yang lalu.Semua teman-teman sekelasnya ikut mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhirnya,mereka semua sangat menyesal dengan apa yang telah mereka lakukan pada Misel selama ini.

Ibarat nasi sudah menjadi bubur,tidak ada yang bisa mereka sesali sekarang karena jika tuhan sudah berkehendak tidak ada yang dapat mengganggu gugat dan yang di tinggalkan hanya bisa menangisinya.Dan terus di bayangi rasa bersalah yang tak kunjung selesai.

Rahma juga tidak bisa menahan rasa pedih yang menyerang hatinya,tubuhnya seolah mati rasa saat mendapat kabar kematian Misel.Mengapa tuhan selalu mengambil orang-orang yang dia sayangi begitu cepat? Hanya Misel anaknya dan kenapa tuhan juga mengambilnya?

Rahma harus bisa mencoba ikhlas,ini adalah jalan takdir tuhan yang di gariskan untuk Misel.Gadis itu sudah sering disakiti oleh orang di sekitarnya,mungkin hari ini tuhan menutup lukanya dengan memanggil ke sisinya.

Semua orang merasakan kehilangan yang begitu dalam,tidak ada lagi gadis tegar yang selalu mereka sakiti.Semuanya masih menatap tempat peristirahatan Misel tidak percaya,semuanya seolah mimpi yang tak kunjung usai.

Orang-orang yang menyakiti Misel selama hidupnya ada di sini,terkecuali kedua orang tuanya.Hanya sepasang manusia itu yang Misel harapkan datang di tempat peristirahatannya yang terakhir kali,tetapi mereka masih memilih mengabaikan dan tidak mau ke sini.

Sedangkan Mauren tak habis pikir dengan orang yang menjadi orang tua kandungnya itu,terbuat dari apa hati mereka sehingga tidak merasakan kehilangan dengan kepergian anak mereka sendiri?

“Misel,semoga lo bahagia di sana ya.Sebenernya gue belum ikhlas lo pergi tapi mungkin ini yang terbaik,lo pasti gak akan ngerasain sakit lagi.”ucapnya sambil mengelus makam Misel.

“Gue janji sama lo bakal berubah,gue bakalan jadi orang yang lebih baik lagi.Maaf selama ini gue udah jahatin elo Sel,gue bener-bener minta maaf,”sambungnya kembali.

“Mungkin permintaan maaf gue ini gak seberapa dengan rasa sakit yang udah gue torehin sama elo.Tapi gue harap lo maafin gue ya supaya gue bisa sedikit lega,”imbuhnya.

“Lo lihatkan?Semua orang di sini buat elo,mereka sedih lo pergi Sel termasuk gue.”Mauren merasakan dadanya sesak,“lo sekarang pasti udah bahagia di sana kan?Lo gak akan di sakiti orang-orang kayak gue lagi.”

“Lo tau Sel? Seiring waktu berjalan mungkin air mata gue akan mengering tapi tidak dengan luka yang tenggelam semakin mendalam.”ujarnya terkekeh pelan.

“Ternyata lo emang bener,Tuhan bakal kasih gue karma karena udah nyakitin elo.Dan lo tau karma yang gue dapetin?Gue di kasih penyesalan dan rasa bersalah yang tidak dapat di utarakan sama elo dan lo berhasil buat gue merasakan kesakitan yang luar biasa Sel.Dengan kepergian lo,nyawa gue seolah udah pergi dari tubuh gue.”Mauren terdiam sejenak.

“Lo emang orang baik Sel,makanya Tuhan panggil lo lebih awal.Lo inget alesan kita sahabatan?Tanpa sadar waktu itu lo udah jadi kakak yang baik buat gue Sel,lo nolongin gue dari preman itu. Tapi dengan bodohnya gue malah putusin tali pertemanan kita dan malah milih percaya dengan apa yang Amara bilang.”Mauren memalingkan wajahnya tidak ingin air matanya mengenai makam saudara kembarnya.

MISELLAWhere stories live. Discover now