•• Epilog ••

9.5K 377 15
                                    

Happy Reading

Don't forget to vote and comment!!!

Follow juga akun ini ya!!

Let's start!

Happy Reading

Typo di tandai!!!

°°°°

Setelah orang yang Mauren hubungi tadi datang mereka langsung membawa Misel ke rumah sakit terdekat.Misel sedang di tangani di ruang IGD sedangkan Mauren menunggu sendirian di kursi tunggu dengan perasaan yang campur aduk.

“Lo jangan khawatir,Misel pasti baik-baik aja.”ucap Melvin yang berada di sampingnya,ya orang yang di telfon Mauren tadi adalah Melvin.

Mauren hanya menatap sekilas,bulir bening jatuh dari kelopak matanya.Melvin segera memeluknya,gadis itu terisak kecil dengan tubuh yang menggigil.Jika waktu bisa di ulang kembali Mauren tidak akan membiarkan Misel berkorban demi dirinya,gadis itu terlalu baik padanya padahal dia selalu melukai gadis itu.

“Mi-misel pasti baik-baik aja kan?”tanya Mauren dengan suara parau dan Melvin mengangguk ragu.

Sebenarnya Melvin juga sangat khawatir dengan kondisi Misel,apalagi saat mereka membawa ke sini Misel sudah tidak sadarkan diri dan tubuhnya pun sudah terasa sangat dingin.

“Mauren,sayang.Kamu gak papa nak?”Tanya Renata yang baru tiba dengan khawatir.Melvin menjauh dari Mauren dan Renata langsung memeluknya.

Mauren menggeleng lemah,bibirnya terasa sangat kelu hanya untuk mengatakan kata tidak.

“Ma-mama,Mi-misel pasti se-selamet kan Ma?Misel ba-baik baik aja kan ma?”Renata hanya bisa memeluk Mauren.Saat mendapat kabar dari Melvin dia sangat syok bahkan sempat pingsan dan untung saja di cepat sadar kemudian langsung ke sini.

“Mi-misel nyelametin aku ma,dia di tusuk Amara pake pisau.Se-seharusnya aku y-yang di t-tusuk ma,bukan dia.Aku ya-yang harusnya di ru-ruang IGD i-itu mah,ta-tapi Misel nyelametin aku,i-ini semua sa-salah aku mah—”

“Udah sayang,semuanya udah takdir.Kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri,mending kita berdoa buat kesembuhannya Misel ya.”Renata membujuknya,hatinya meringis ngilu melihat kondisi Mauren saat ini.

Sudah satu jam lebih Misel di tangani namun dokter belum juga memberi kabar tentang kondisinya,mereka semua menunggu dengan perasaan kalut terutama Mauren.

Tidak ada yang bisa menjelaskan perasaannya saat ini,rasa sakit dan penyesalan yang menghantuinya sekarang.Dia terus berharap semoga Misel dapat bertahan,dia ingin memperbaiki kesalahannya pada Misel.

Hatinya seolah hancur berkeping-keping di saat melihat Misel tergeletak di penuhi darah di hadapannya,saat gadis itu tersenyum hangat padanya itu sangat menyakitkan.Hati batunya meleleh seketika melihat kondisi Misel,tidak ada lagi rasa benci pada gadis itu di hatinya yang ada hanya rasa benci dan penyesalan yang dia simpan di hatinya untuk dirinya sendiri.

“Astaga Mauren! Kamu baik-baik saja kan,sayang?”Yuna dan Bryan begitu tiba langsung menghampiri Mauren dengan khawatir dan Mauren hanya terdiam membisu.

“Alhamdulillah Mauren gapapa,tapi Misel sedang di tangani di IGD,perutnya di tusuk orang pake pisau.”tutur Melvin sopan memberitahu,namun sepasang manusia itu malah memutar bola matanya malas dan berdecih sinis.

MISELLAWhere stories live. Discover now