CUTE (BAD) BOY || BxB || SOON

Bagian 1 // Awal

"Kepada, bendera merah putih, hormat! Grak!!"

"Hiduplah Indonesia raya, satu, dua ...."

Lagu kebangsaan Indonesia raya terdengar di seluruh penjuru lapangan pada Senin pagi yang ceria ini. Kelas yang menjadi petugas upacara adalah 11 IPS 1, dengan semua petugasnya merupakan laki-laki. Entah apa yang melatarbelakangi hal tersebut, yang jelas... dari pemimpin upacara sampai dirigen, semuanya laki-laki.

Sosok lelaki yang memiliki paras manis serta imut itu kini menjadi pusat perhatian banyak orang. Siswa laki-laki, siswa perempuan dan para guru banyak yang berbisik untuk membicarakannya. Lelaki itu tampak risih dan tidak suka akan hal itu, telinganya dapat mendengar secara jelas kekehan geli dari mereka. Oh, maklum ... di hari-hari biasa, si manis ini memang dikenal sebagai salah satu badboy, playboy, yang selalu membuat masalah. Jadi, agak lucu bila sekarang ia malah menjadi dirigen yang notabenenya posisi itu lebih sering ditempati oleh perempuan.

Rasanya, ia ingin segera menyudahi aktivitas memalukan ini. Wajahnya memerah karena menahan emosi, oke ... sampai di kelas nanti, sudah dipastikan ia akan menonjok ketua kelas yang menunjuknya untuk berada di posisi memalukan ini.

Lelaki itu menggemaskan sebenarnya, kenakalan yang selama ini ia buat tidak lantas menghilangkan sisi menggemaskan darinya begitu saja.

Ah ... jangan lupakan mata bulat serta bibir tebal miliknya yang selalu ia pakai untuk menggoda para gadis. Atau, tentang pipi chubby yang seolah meminta untuk ditarik dan dicubit. Oh, body yang lebih mirip tubuh perempuan juga masuk ke dalam point cukup penting. Suaranya yang lembut mendayu --serta kesan serak-serak basah khas orang yang baru bangun tidur-- juga point yang menarik. Ia menjadi incaran dominan di sana, bahkan... banyak yang sering memotretnya diam-diam dan menguploadnya di grup chat khusus sekolah itu.

Ia jelas-jelas tidak tahu akan keberadaan grup chat tersembunyi tersebut, dirinya juga dikenal sebagai sosok berbahaya dan ditakuti banyak orang. Jadi, bila orangnya tahu mengenai grup yang kerap kali menjadikannya topik hangat, mungkin dia akan ngamuk hebat. Meskipun tubuhnya terhitung mungil bila dilihat dari rata-rata tinggi siswa di sekolah itu, serta perawakan yang tidak meyakinkan, tapi ia jago beladiri dan selalu unggul di bidang olahraga. Relasinya juga cukup banyak, tidak jarang ia terlibat tawuran dengan siswa dari sekolah lain.

Sekolah ini bernama SMA Cakrawala, merupakan sebuah sekolah menengah atas yang dikenal sebagai SMA swasta terfavorit. Fasilitas yang lengkap serta lokasi yang strategis, membuat sekolah itu banyak sekali diincar oleh siswa-siswi yang hendak melanjutkan jenjang pendidikan mereka. Sekolah yang memiliki siswa dan siswi yang rata-rata berparas rupawan itu adalah surga bagi siapa saja yang hendak bermain atau sekedar 'cuci mata' mencari gebetan semata.

"Ky, enggak patroli?"

Rizky, atau nama lengkapnya Rizky Revano Keynoviant, ketua OSIS yang selalu menjadi panutan dan kebanggaan di sekolah itu. Orangnya kini menggelengkan kepala, ia masih pura-pura fokus menghormat pada bendera dan mengabaikan temannya yang bertanya barusan.

Lagu kebangsaan Indonesia raya akhirnya selesai dinyanyikan, Rizky menoleh ke arah kawannya, lelaki itu seketika mendelik tajam.
"Kalau lagi bagian menghormat bendera, enggak boleh ngobrol, oke? Lain kali jangan diulangi".

Temannya hanya terkekeh, "oke ... lupa, sorry hehehe."

Sosok Rizky hanya mengangguk, kemudian berusaha fokus lagi pada jalannya upacara. Ia tidak mau ada siswa yang memerhatikan dirinya sedang mengobrol, bisa rusak image Rizky.

"Lo enggak patroli?" sosok teman satu organisasi Rizky, atau kita bisa memangilnya Bagas, mengulang pertanyaan yang belum Rizky jawab tadi.

Lelaki itu mengembuskan napas pelan, entah maksudnya apa.
"Enggak, Lo lihat sendiri, kan? Kelasnya Alvian sekarang jadi petugas, dan orangnya juga jadi dirigen. Buat apa gue patroli, kalau orang yang biasa kena tangkap aja malah jadi petugas."