Bagian 2 // Dihukum

40.8K 3.9K 570
                                    

"Kan ... gue lagi yang harus ngadepin Lo. Lo kenapa sih, Vi? Sehari aja gak bikin masalah, gak bisa? Lo itu repotin gue terus! Semua masalah yang menyangkut Lo, pasti yang harus beresinnya gue juga!"

"Makanya gak usah jadi Ketos! Lagian, gue kagak minta Lo urusin, lo-nya aja yang mau merepotkan diri sendiri!!"

"Ngelawan Lo?!"

"Bukan, anjing! Gue main debus!!"

Sosok Vian yang kini sedang menggosok WC hanya mengikuti kata-kata yang Rizky keluarkan dengan ekspresi mengejek. Lelaki itu sesungguhnya sudah malas bila harus berurusan dengan ketua OSIS paling sombong di sekolah ini. Memangnya siapa yang mau berurusan dengan Rizky? Kalau Rizky tidak mau menangani Vian, seharusnya ia tidak perlu repot-repot mengawasi, kan? Rizky ini hanya merepotkan diri sendiri saja.

"Kalau Lo gak mau gue repotin, mendingan Lo pergi ke kelas Lo, deh. Belajar sono, yang katanya semester depan mau ikutan olimpiade Fisika. Gue juga gak minta Lo awasi".

Rizky mendekati Vian, ia kemudian melipat tangan di depan perut, mengawasi pekerjaan lelaki manis itu dengan tatapan matanya yang tajam.
"Kalau enggak ada yang awasi, Lo pasti kabur, iya kan? Resikonya ya gue harus cari Lo sampai dapat. Intinya, kalau hidup gue mau tenang, Lo enggak usah buat keributan lagi!"

"Gue udah bilang, kalau orang itu gue tonjok, karena dia remes-remes pantat gue, dia pikir pantat gue mie gemes apa, hah?!"

Rizky mendengkus keras-keras, "lagian, Lo juga kenapa waktu itu pakai celana ketat?! Lo gak mampu beli, ayo gue beliin, asal Lo gak ganggu ketentraman hidup gue lagi!"

Vian terkekeh, manis sekali. "Bangsat, itu namanya fashion, gue kelihatan kece kalau lagi begitu."

Rizky mendecak, "kece apanya, sih? Lo malah kelihatan kayak cabe-cabean, tau gak?!"

Vian emosi seketika, "heh! Gue pakai celana ketat cuman pas hari Kamis doang, ya! Celana gue udah digunting sama Bu Airin, waktu itu gue pulang koloran doang! Di bus, pantat gue diremes sama orang! Gue naik bus, karena motor gue disita sama Ayah gue, soalnya kemarinnya gue ketangkap satpol PP pas lagi balapan! Bukan mau gue kalau harus berantem begitu, emang kondisi yang nyuruh gue buat baku hantam. Kalau kagak, bisa-bisa gue diajak turun di tempat sepi, terus gue dieue di semak-semak! Lo mau tanggung jawab, hah?!"

"Terserah Lo!"

"Kalah argumen kan Lo setan! Makanya sebelum angkat kasus gue, Lo harus sidak lebih jauh lagi! Gue juga gak mungkin baku hantam karena gabut doang!!---"

"Rizky! Ih ... aku cariin, kok kamu ada di si-- Viannn!!! Rizky! Kenapa Vian gosok WC begini? Aduh ... Vi, ayo berdiri, kamu kenapa gosok-gosok WC begini, sih? Nanti baju kamu kotor, kulit kamu lecet, bau WCnya nempel ke baju kamu, jadinya enggak wangi bedak bayi lagi! Rizky! Bukannya bantuin Vian, malah lihatin terus!!"

Ini yang membuat Rizky agak membenci Vian. Kekasihnya, Amel, selalu membela Vian dalam kondisi apapun. Posisinya, Rizky tahu bila Vian menyukai Amel, mereka satu kelas dan di kelas juga keduanya tergolong dekat. Amel sering kali memanjakan Vian, membuat lelaki itu terlena dan akhirnya merasa menjadi pemenang antara persaingannya dengan Rizky. Meskipun Rizky kekasih Amel, tapi status hanyalah sandangan belaka, yang sejujurnya tidak bermakna apa-apa.

"Belain terus!!"

Rizky memilih untuk pergi daripada terus-terusan emosi karena melihat wajah menyebalkan Vian yang meledeknya, merasa menang. Toh, bila Rizky marah begini, Amel akan langsung menyusul Rizky dan mencoba memberi pengertian, meskipun akhirnya harus ada keributan juga di antara mereka.

Sementara itu, Vian terkekeh, ia memiliki kesempatan untuk membolos sekarang. Rizky sedang sibuk dengan kekasihnya, jadi ... Vian segera pergi dan meninggalkan pekerjaan yang belum menghasilkan apa-apa. Lagipula, Rizky juga yang akan dimarahi oleh guru BK.

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang