Bagian 38 // Semua Tidak Sama

17.9K 1.8K 299
                                    

"Ky, apinya atur sana ... Ayah mau ambil kayu lagi, kayaknya gak akan cukup deh ...."

Rizky hanya mengangguk, ia terlalu kaku bila harus mengucapkan kata iya untuk menuruti perkataan Ayahnya.

Lelaki itu masih terdiam, dengan semua pikiran rumit yang menyertai isi kepalanya.

Ayah Farhan dan Ayah kandungnya dulu amat berbeda sikapnya. Dengan Ayahnya Vian ini Rizky tidak lagi mendapatkan kalimat-kalimat kasar dan bentakan yang akan membuatnya merasa benci dan muak berada di rumah.

Dulu, kedua orangtuanya kerap kali bertengkar, Bundanya selalu dipukul bila ia tidak bisa melakukan apa yang Ayahnya mau.

Rizky berada di dalam ketertekanan luar biasa, ia menjadi liar dan tidak pernah berada di rumah lagi. Ia tidak bisa mencegah ayahnya untuk melakukan kekerasan, maka dari itu ia memilih untuk pergi dan tak mau lagi kembali ke sana.

Sebenarnya Rizky tidak tega, ia tidak kuasa melihat airmata yang keluar dari Bundanya setiap kali Ayahnya melakukan KDRT. Rasa muaknya itu kemudian timbul menjadi benci yang amat mendalam, bahkan ...

Rizky berhasil untuk membuat Ayahnya masuk ke neraka.

Iya, dia sudah membunuh Ayahnya sendiri.

Dengan cara yang terselubung, bukan dengan tangannya.

"Ky, jangan melamun! Ikannya nanti gosong, Vian ngamuk-- tuh kan Ayah bilang juga apa ...."

Rizky segera sadar saat ikan yang sedang ia bakar mulai gosong di beberapa bagian. Lelaki itu terkekeh kemudian mengangkat ikan tersebut.

"Bakar yang lain lagi, masih banyak kok."

Rizky mengangguk kemudian mulai membakar ikan yang lain. Ia mulai rileks dan tidak merasakan ancaman bila sedang berada dengan Ayahnya ini.

"Vian suka banget sama ikan, gak ikan doang sih ... semua makanan juga suka. Tapi, anaknya ceroboh banget, waktu itu aja pernah keselek tulang ikan--"

Rizky terkekeh, kemudian menoleh ke arah Vian yang kini sedang menyandarkan kepalanya pada bundanya.

Vian itu unik, dan Rizky tertarik.

"Jagain, jangan melamun, nanti kalau gosong lagi, Vian beneran marah sama kamu."

Ayah kemudian pergi untuk mengambil air, meninggalkan Rizky yang kini berusaha fokus pada ikan yang sedang ia bakar.

Matanya sesekali menatap ke arah Vian, wajah berpikir Vian terlihat sangat manis sekali.

"Ah, wajar kalau banyak yang suka sama dia, selain manis, kepribadian dia juga unik. Sikapnya bikin banyak orang betah lama-lama deket sama dia, termasuk gue ...."

Rizky hanya bisa menggumam, meskipun ia mengaku tertarik secara sadar, tetapi ia tetap tak bisa mengungkapkan semuanya.

Ikatan mereka sudah menjadi saudara, dan tidak akan pernah melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Meskipun Vian dikenal sebagai siswa nakal, pengacau, tetapi ia juga dikenal sebagai happy virus yang selalu membuat orang-orang di sekitarnya tertawa.

Lelaki itu terbawa arus pergaulan, menyebabkan dirinya menjadi seliar sekarang.

Tetapi, bila mengingat semua kenakalan yang sudah Vian lakukan, Rizky juga jadi ingat atas kenakalan yang ia lakukan juga.

Bahkan, kenakalannya itu berada di ambang batas tertinggi, yang menyebabkan dirinya hampir saja mendekam di penjara.

Seharusnya, Rizky sudah pantas untuk memenuhi kualifikasi narapidana itu, tetapi umur yang belum cukup dan ada alasan lain, membuat ia tidak masuk penjara, dan dibiarkan untuk menghirup udara segar hingga saat ini.

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now