5. PERIHAL KARA

424 221 132
                                    

Halo 🖤

Sebelum lanjut ke cerita, aku mau promo novel terbaruku yaa 😚

Novel ini menceritakan ttg cowok broken home dan akibat masa lalunya, dia enggak mau mempunyai hubungan khusus dg cewek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Novel ini menceritakan ttg cowok broken home dan akibat masa lalunya, dia enggak mau mempunyai hubungan khusus dg cewek. Hmm, kira² seperti apa sih yang dilakukan cowok broken home itu? 🤔

Baca cerita ini, yuk! 🖤
Untuk lebih lengkapnya, bisa menghubungiku via DM instagramku di (at)fatayaazzahra 😁

Okay. Selamat membacaa!

 Selamat membacaa!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌼🌼🌼

POV KALE

"Lo di mana?" tanya gue sambil meraba dinding mencari saklar di kamar Kara. Gue tutup pintu bertuliskan DON'T DISTURB! di papan kuning yang tergantung di muka pintu. "Suka banget gelap-gelapan, sih. Heran gue," gerutu gue. Semenjak Kara memilih jalan sendiri untuk tidak di bawah naungan orang tua, dia pun mulai ingin hidup bebas tanpa tekanan orang tua. Sementara itu, setahu gue, kakak gue itu hanya pergi pagi untuk kuliah dan pulang tengah malam. Tapi kalau sudah begini, kekhawatiran gue jadi kenyataan.

"Jangan dinyalain! Biarin aja gelap. Kayak gue yang enggak pernah dilihat sama ortu sampe gue akhirnya nyari kenyamanan sama orang lain."

Gue mengernyit sewaktu mendengar sahutannya. "Apaan sih lo, Kak?" Decakan kesal keluar dari mulut gue. Dan akhirnya gue menemukan sosok Kara setelah berhasil menyalakan lampu. Dia tengah duduk di lantai bersandar di tepi tempat tidur, menatap keluar melalui jendela kaca berukuran besar.

Gue mendekatinya dan lagi-lagi decakan gue lolos. Melihat penampilan Kara yang kacau seperti ini, membuatku segera memeluknya. Kemeja putih longgar dengan kancing yang tak terkait semua dan hot pants menjadi setelannya, sedangkan wajahnya dipenuhi lunturan maskara dan coretan lipstik merah di sekitar bibir.

Terdengar isakan tangis darinya, seakan dia mengadu atas kegelisahannya selama ini. "Tenangin diri lo dulu baru cerita sama gue," kata gue. Setelah dia tenang, gue ambil dari atas tempat tidurnya untuk menyelimuti tubuhnya.

SORRY [slow update]Where stories live. Discover now