12. BIOSKOP

212 90 70
                                    

Maaf nunggu lama. Aku lagi di rumah ponakan. Dia enggak mau lepas dari aku 😂

Oya, tolong bantu rekomendasiin cerita ini ke temen²mu juga yaa 🤭😘

OK. Selamat membaca! ❤

🌼🌼🌼

POV ALUNA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

POV ALUNA

Aku memasukkan buku harian ke dalam sling bag hitam, lalu menghela napas. Sampai saat ini, aku masih menyayangkan kenapa tidak Kale saja yang datang untuk melihatku? Tapi kalau iya pun, bisa kacau semuanya. Ah, kenapa juga Gema yang harus mengingatkanku tentang sandpainting? Apa itu berarti selama ini tak satupun dariku yang Kale ingat?

KALE: Guys, ketemu di Plaza Semanggi aja ya. Mager bgt gue pindah tempat lg. Eh, Venya gue ajak nonton juga yaa.

JAVIER: Eh, Batman! Gue gak rela lo ngajak Venya! Lagian juga ada Una, cewek lo. Lo gila apa ngajak cwek lain pas nonton sm cwek sendiri? Tujuan lo apa, hah?

KALE: Kasian dia. Keknya lg ada masalah sama keluarganya gitu.

JAVIER: Banci bgt lo! Emang gue peduli sama dia? Bodo amat. Gak pokoknya gak! Ini acara grup kita! Orang luar gak boleh ikut!

KALE: @Aluna gue boleh ya ngajak Venya. Dia nangis2 td. Gak tega gue.

Aku menggigit bibir bawah saat membaca chat pernyataan dari Kale. Aku enggan membalasnya.Rasa senangku tadi meluap entah ke mana. Argh... Biar saja aku menjadi penonton perdebatan kedua cowok ini. Pikiranku sudah terlalu penat untuk ikut mengomentari.

Kuraih jaket hitam di sandaran kursi, lalu memakainya. Sambil berjalan menuju mobil, aku berkata, "Tolong anterin ke Plaza Semanggi, Pak," katanya kepada Pak Carl.

"Siap, Non."

Ponsel kembali aku cek kembali ketika beberapa saat mobil melaju, meninggalkan rumah. Ada satu notifikasi WhatsApp dari Gema.

GEMA: Are you okay, Na?

ALUNA: Great. Gue otw ya. Tp gue gak bisa lama2. Abis nonton langsung pulang.

GEMA: Iya, nanti gue yg anterin lo pulang.

***

Tepat pukul 13.00, aku memasuki area Cinépolis Plaza Semanggi sambil mengayunkan ponsel di tangan kiri. Ya kali ini aku sedikit memoleskan lipstik tipis untuk menutupi warna pucat di bibirku. Well, sejauh ini aku baik-baik saja setelah istirahat beberapa jam tadi serta makan dan meminum obat. Tapi tentu saja Mom tidak membiarkanku pergi begitu saja.

"Mom, please, kali ini aja aku pergi bareng temen-temen," kataku waktu meminta izin di telepon. "Besok kan hari Minggu, aku janji aku enggak bakal ke mana-mana."

"Sebelum jam sembilan malam, kamu harus udah pulang." Terdengar decakan darinya."Atau Dad yang jemput aja?"

"Enggak usah, Mom. Gema mau nganterin aku, kok."

SORRY [slow update]Where stories live. Discover now