15

356 48 0
                                    

LEGISLATIF

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

LEGISLATIF

"Kak, selama hampir lima bulan gue jadi anggota Legislatif, kenapa tiap liat kak Jefri masih amaze, ya? Kayak masih gak percaya gitu gue bisa sedeket ini sama dia bahkan ig gue di follback loh!"

"Titisan surga memang beda, In!"

"Eh, tapi ya kak, udah sold out belum, sih? Kayaknya gak pernah tuh gue denger kak Jefri ngomongin ceweknya."

"Gak tau deh ya, gue juga kepo. Lo tau gak Nam pacaranya kak Jefri?" Tanya Bri sambil menyenggol lengan Nama.

Brisia, Indri, dan Nama saat ini sedang duduk di undakkan tangga penghubung dari audio room dengan ruangan utama tempat acara pelatihan persidangan berlangsung.

"Kok nanya ke gue, sih? Ya, mana gue tau..."

Mata Indri menyipit saat memperhatikan Nama. "Ih, jangan-jangan kakak juga suka deg-degan ya kalo ngomong sama kak Jefri. Secara dari antara kita bertiga, posisi kakak yang paling sering berhubungan langsung sama kak Jefri."

Refleks, Nama memutar matanya. "Asbun bangeeet. Gue aduin lo ya ke kak Jefri."

"Jangan dooong—"

"Apaan nih si Jefri disebut-sebut?"

Tiba-tiba suara lain ikut menimpali percakapan mereka. Yuta dengan rambut gondrongnya yang diikat muncul dari pintu penghubung. Membawa gulungan kabel hitam panjang yang gak tahu akan digunakan untuk apa.

Indri hanya nyengir menampilkan deretan giginya. Sedangkan, Nama dan Brisia hanya menggelengkan kepalanya melihat Indri salah tingkah. Soalnya, selain mengagumi Jefri, Indri juga suka diam-diam memperhatikan Yuta. Kalau Davin sih katanya gak usah ditanya, penampilan memang oke punya, tapi aura cowok itu terlalu kuat, mau natap matanya aja kayaknya Indri takut. Pembawaan Davin itu tegas, tidak neko-neko. Bahkan jarang melihat Davin tertawa hingga terbahak kencang, palingan hanya senyum tipis yang gak sampai ke mata.

"Minggir-minggir, jangan duduk di tangga dong. Dikasih AC di dalem malah nangkring disini, masuk sana!"

Yuta mengusir 3 cewek itu. Pasalnya, mereka sedang mangkir dari kerjaan menyusun beberapa kursi yang digunakan untuk peserta sidang besok. Soalnya tadi sebelum teman-teman yang lain datang, Nama, Indri, dan Brisia sudah menyapu dan mengepel ruangan sehingga biar kerjanya gak dobel, mereka memutuskan untuk bersembunyi di ruangan penghubung ini.

"Sepuluh menit lagi deh ya, baru masuk." Ucap Brisia setelah melihat jam di ponselnya.

Nama dan Indri lalu mengangguk.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya 3 cewek itu masuk ke ruangan utama. Ternyata di dalam ruangan gak jauh berbeda dengan yang mereka lakukan di ruangan penghubung, duduk-duduk sambil ngobrol. Bahkan Adit, Herman, dan Ten sudah berbaring di lantai dengan ponsel yang terhubung dengan charger.

LegislatifTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon