16

296 49 2
                                    

Hai, udah lama ya gak update Legislatif. Maaf banget. Jujur aja aku nulis ini kayak udah gada feelsnya (apa karna udah gak jadi anggota lagi ya:'D) niatnya mau aku unpublish karna udah gak tau lagi mau nulis apa, tapi ini story pertama yang pengen aku tamatin. Walaupun agak lama updatenya dan gak tau kalian masih baca ini apa udah dihapus dari library, semoga kalian masih suka ya.

P.s: mungkin gak lanjut nulisnya karena aku lupa tata cara sidangnya hahahaha jadi kemaren pas balik ke kosan langsung ambil buku pelatihan persidangan

Happy reading xx

LEGISLATIF

"Baiklah untuk selanjutnya marilah kita beranjak ke sidang paripurna 2. Dengan mengetukkan palu 3 kali, sidang paripurna 2 saya nyatakan dibuka."

Nama mengetuk palu sidang sebanyak 3 kali. Tok tok tok.

"Peserta sidang saya mohonkan untuk berdiri."

Presidium dan peserta sidang berdiri. Bri memberikan konsiderans AD/ART pada ketua presidium.

"Ketetapan sidang umum Universitas Ganesha, nomor 01 garis miring TAP garis miring SIDUM garis miring Legislatif garis miring 2019. Tentang Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, masa bakti 2019/2020, apakah bisa disahkan?"

"BISA!"

Nama menghirup oksigen banyak-banyak. "Ketetapan sidang umum Universitas Ganesha nomor 01 garis miring TAP garis miring SIDUM garis miring Legislatif garis miring 2019. Tentang Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, masa bakti 2019/2020, menimbang, mengingat, memperhatikan, memutuskan. Menetapkan ketetapan sidang umum pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Universitas Ganesha tahun 2019 tentang Anggaran Dasar Anggaran Rumah tangga masa bakti 2019/2020. Pertama, untuk memperoleh kebulatan hubungan yang menyeluruh dan terpadu maka sistematika AD/ART Himpunan Mahasiswa Jurusan Masa Bakti 2019/2020 di susun sebagai berikut, dan seterusnya. Kedua, isi beserta urutan perincian AD/ART Himpunan Mahasisa Jurusan masa bakti 2019/2020 dapat diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi. Ketiga, dengan adanya keputusan ini maka materi yang belum tertampung, dan seterusnya. Keempat, menugaskan pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan masa bakti 2019/2020, dan seterusnya. Kelima, ketetapan ini berlaku sejak disahkan..."

Nama menghembuskam napasnya. Matanya melirik sedikit ke barisan depan. Davin mengangguk sekilas. "Baiklah, ketetapan sidang umum Universitas Ganesha nomor 01 garis miring TAP garis miring SIDUM garis miring Legislatif garis miring 2019. Tentang Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, masa bakti 2019/2020, disahkan."

Nama menuliskan tanggal hari ini. Mengecek ponselnya untuk melihat jam, lalu mencatatnya di kertas.

"Pada tanggal 17 Juli 2019, pukul 14.24. Presidium sidang tetap, sekretaris Brisia Andini dengan NIM 171806121." Nama menggeser konsiderans untuk ditanda tangani Bri. "Ditanda tangani. Wakil ketua, atas nama Aditya Paramana dengan NIM 181305344." Nama menggeser lagi kertas tersebut ke sebelah kanannya. "Ditanda tangani. Presidium sidang atas Nama Purnama  Latisha dengan NIM 171607188, ditanda tangani."

"Peserta sidang kami persilahkan untuk duduk kembali. Demikianlah sidang paripurna 2 yang telah kita lewati. Dengan mengetukkan palu sebanyak 3 kali, sidang paripurna 2 saya nyatakan ditutup."

Tok tok tok.

Nama menghembuskan napasnya. Rasa khawatirnya menguap begitu saja setelah ia selesai mengetuk palu. Akhirnya selesai. Tugas dadakan yang diterimanya kemarin malam akhirnya berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun. Yah, walaupun Nama masih agak bingung dengan teknis sidang dan kata-kata yang digunakan untuk terdengar formal.

Tangannya yang dingin perlahan-lahan mulai menyesuaikan dengan suhu ruangan. Kegugupannya tadi bertambah ketika Chandra tiba-tiba muncul di bangku belakang, duduk di sana sambil melipat tangannya di depan dada. Untung saja, ia mengetahuinya setelah sidang pleno 2 ditutup. 

Acara penutupan ditutup dengan sesi tanya jawab yang langsung diambil alih oleh ketua dan wakilnya. Nama, Bri, dan Adit turun dari podium lalu digantikan oleh Davin, Jefri dan Yuta. Sesi tanya jawab tidak berlangsung lama. Setelah itu acara selesai.

***

"Tuh, bisa kan?"

Nama menoleh cepat ke sumber suara. Matanya berkedip beberapa  kali lalu mendengus. Kembali mengabaikan keberadaan Davin yang muncul tiba-tiba.

"Bisalah, kan ada di buku, tinggal dibaca."

"Kemaren siapa yang bilang takut, takut bikin salah lah, takut inilah, itulah, siapa?" Tanya Davin kalem.

"Gak tau, bukan gue."

Gemas. Davin mendorong dahi perempuan itu ke belakang. Nama mendelik kesal.

"Kenapa gak bilang Bang Chandra bakal dateng? Untung liatnya pas udah pleno dua ditutup, coba pas masih debat-debat itu, malu gue kalo salah, Kak."

"Ya buktinya lo gak ada salah tuh tadi, aman-aman aja. Kebanyakan mikir yang nggak-nggak, makanya gini nih. Bang Chandra aja cuma diem di belakang, gak ngapa-ngapain. Gue juga gak tau kalo dia bakal dateng, santai ajalah."

"Yaudah sana-sana, gue mau menyendiri dulu." Usir Nama dengan tampang bete.

Setelah acara selesai, Nama mengasingkan diri di tangga ruangan penghubung. Maksudnya, mau curi-curi waktu buat tidur sebelum rapat evaluasi. Kemarin malam setelah diantar Davin pulang, nyatanya perempuan itu tidak bisa tidur karena memikirkan acara ini. Buku pelatihan persidangan ia hafal, cari kalimat yang tepat, belajar mengendalikan kecepatan berbicara, dan pelafalan yang jelas, semuanya ia lakukan kemarin malam.

Davin menyodorkan kotak snack yang di khusukan untuk peserta sidang. "Ganjel ini dulu, lo tadi belum makan siang kan?"

Mata Nama yang sudah berat menahan ngantuk bergantian menatap mata Pak Ketua lalu ke kotak yang masih ia biarkan menggantung di udara. "Gak laper."

"Ambil, nggak?"

Nama mengibaskan tangannya. "Nggak. Udah sana-sana, Kak. Gue ngantuk, tidur sepuluh menit aja deh, nanti bangunin lagi."

"Batu banget kalo dibilangin. Makan abis itu tidur, terserah."

"Gue ngantuk bukan laper."

Gak juga mau mengalah, akhirnya Davin menaruh kotak snack itu di undakan tangga diatas kepala Nama. Kemudia, ia menuju pintu penghubung.

"Sepuluh menit lagi gue ke sini. Kalo makanannya belum dimakan pas gue balik siap-siap aja lo gue kunciin di sini." Ancam Davin lalu meninggalkan Nama dan kotak snack.

Terdengar suara klik pertanda pintu dikunci.

"Bodo amat!"

***

Dikit dulu ya:(

LegislatifDonde viven las historias. Descúbrelo ahora