12

363 50 0
                                    

LEGISLATIF

"Yang KKN gue diskusiin dulu sama pak WR ya, semisal dikasih izin buat dateng, kalian harus dateng, jangan dikasih izin malah pulang ke rumah!" Ucap Davin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang KKN gue diskusiin dulu sama pak WR ya, semisal dikasih izin buat dateng, kalian harus dateng, jangan dikasih izin malah pulang ke rumah!" Ucap Davin.

"Siap, laksanakan!" Jawab Lucas dengan tanda hormat. 

"Oke kak."

"Siap!"

Dan sahutan-sahutan lainnya yang terdengar menyanggupi usulan Davin.

Saat ini, diruangan 5x5 meter pengurus Legislatif sedang melakukan rapat perdana mengenai Pelatihan Persidangan. Karena proker ini diadakan pada saat semester 5 menjalani KKN, maka Davin mengusulkan untuk anggota Legistlatif akan di tempatkan di desa yang berdekatan dengan kampus sehingga memudahkan mereka untuk berkumpul bersama kalau-kalau membutuhkan bantuan untuk mempersiapkan proker.

"Apalagi yang mau dibahas, Bri?" Tanya Jefri.

Brisia membuka bukunya yang digunakan untuk mencatat hasil rapat hari ini, membaca perihal-perihal yang sekiranya perlu dibahas.

"Oh iya, buku! Buku pelatihan persidangan tahun lalu ada sisanya apa nggak kak? Biar cetak bukunya gak kebanyakan."

Davin melirik pada Yuta, yang kepengurusan tahun lalu di Komisi 1. "Gimana? Tahun lalu ada sisa gak?"

Yuta menggaruk kepalanya, bingung. "Gak inget, mungkin sisa tapi gak tau siapa yang bawa."

"Coba nanti dicek dulu tuh di lemari, ada apa nggak, kalo nggak ada cetak lima puluh aja dulu, kalo kurang kita kasih belakangan." Ucap Davin menengahi.

Di pojok ruangan sana, Nama yang mencoba fokus untuk mendengarkan rapat ini berbisik pada Joy dan Santi yang duduk di kiri dan kanannya. 

"Kenapa gak softcopy aja sih kak? Kan kasihan pohon..."

Santi menjawab juga dengan berbisik. "Gak boleh, jaman Kak Yanto katanya ada yang ngedit isi buku pelatihan persidangan yang di share bahkan UU Rema juga pernah diedit, trus salah satu BEM nerapin persidangan yang salah, Dekannya sendiri yang lapor ke Kak Yanto. Makanya, dari situ gak boleh pake softcopy."

"Jaman udah canggih, Nam. Pdf aja bisa diedit, apalagi word." Sambung Joy.

Nama mengangguk sekilas. Dalam hati, membenarkan omongan kakak tingkatnya tersebut. Jaman sekarang, apa-apa bisa di edit. Walaupun terlihat untuk memudahkan pekerjaan seseorang, namun ada saja oknum jahat yang berniat buruk untuk mengedit isi buki latihan persidangan.

LegislatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang