19• Masa Lalu ☪︎

376 48 6
                                    

"LO!?" pekik mereka berdua dengan mata melotot saking terkejutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"LO!?" pekik mereka berdua dengan mata melotot saking terkejutnya.

Lutfi dan Michelle hanya diam, menunggu respon selanjutnya dari dua remaja yang saling menunjuk.

"Naura? Lo ngapain kesini?" tanya remaja itu sambil mendekati Naura. Namun, sebelah tangannya dicekal terlebih dahulu oleh Michelle.

"Dia berbahaya," bisiknya menatap Naura tajam.

"M-maksud Tante?" tanya Gadis itu tak mengerti.

"Dea? Lo ngapain kesini?" tanya Naura perlahan mendekat, namun suara lantang dan berat yang berupaya menghentikan langkah Naura, bersuara.

"Jangan mendekat!" titah Lutfi mencoba melindungi Dea.

"T-tapi kenapa? Dia Sahabat ku," jawab Naura masih tidak mengerti dengan keadaan ini.

"Dia yang membuat Ibumu meninggal."

Deg!

Dea dan Naura sama-sama tertegun. Mereka langsung diam mematung saat ucapan Lutfi berdengung di telinga mereka.

Saat itu, Naura masih berumur sepuluh tahun, ia berlari sendiri ditepi jalan raya sendiri dengan dress biru selutut ditambah mahkota kecil menghiasi kepalanya.

Gadis cilik itu masih terus berlari kabur dari rumah karena dari kemarin dia dikurung dalam rumah karena sakit demam.

"Naura! Jangan main dulu!" teriak seorang Pria paruh baya. Meski begitu, badannya yang tegap serta postur tubuh layaknya atletis, tak lupa pancaran aura wibawanya keluar siap menghipnotis setiap perempuan yang melihat pesonanya.

Naura menoleh kebelakang melihat Lutfi yang masih mengejarnya dengan panik.

"Aih! Ayah kayak mau nyulik aku hosshh ... hoosshh, capek bangeeet," gerutu Naura sambil berlari.

Ia terdiam sejenak ketika ingin menyebrang jalan yang tampak padat diisi oleh beberapa kendaraan.

Karena rumah temannya lumayan jauh dan harus menyeberang jalan raya, Naura rela melakukan itu karena rindu sudah tidak bermain dengan temannya.

Naura menghembuskan nafasnya dan menoleh ke kiri. Lutfi semakin mendekat, hal itu membuat Naura reflek berlari membelah jalan raya.

"Naura!" teriak Lutfi.

Tanpa sadar, dari arah kanan ada mobil berwarna Putih mengkilap datang dan siap menabrak tubuh mungil Naura.

Dengan sigap, supir yang diketahui perempuan membanting stir dan menginjak pedal gas secara bebarengan hingga ban mobil dan jalan rasa saling bergesekan demi menghindari kecelakaan.

Namun naas, mobil itu menabrak pembatas jalan dan masuk kedalam jurang.

Sedetik kemudian mobil teesebut meledak dan membakar pepohonan yang ada disekitarnya.

About NauraWhere stories live. Discover now