20• Gausah Alay! ☪︎

408 61 1
                                    

DO YOU MISS ME?MASIH SEMANGAT PUASANYA!?LET'S READ THIS!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DO YOU MISS ME?
MASIH SEMANGAT PUASANYA!?
LET'S READ THIS!

HAPPY READING!

Naura baru saja bangun dari tidurnya. Mengerjapkan mata perlahan lalu meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Oke! Semangat diriku!" seru Naura mengepalkan ke dua tangannya di depan dada.

Gadis itu berdiri dari kasurnya. Netranya tak sengaja menangkap buku diarynya yang sudah lama tidak ia buka. Ah ... seketika otaknya buntu. Ingin sekali dirinya mencurahkan isi hatinya lewat puisi. Tapi sepertinya, kata-katanya terserap dan melebur dari otaknya.

Aih! Sudahlah. Dirinya harus bergegas membersihkan rumah sebesar istana ini sebelum kena semprot oleh Michelle.

Naura mengambil handuk lalu dililikan ke leher lalu memasuki kamar mandi.

Setelah beberapa menit, Naura keluar dengan seragam yang sudah melekat di badannya dan bercermin sembari menyisir rambut kecoklatannya.

Gerakan Naura terhenti saat matanya saling berpas-pasan dengan dirinya yang di cermin. Tak ada yang menarik dari dirinya. Badannya kian hari kian kurus, bibir sedikit pucat dengan mata yang terlihat lelah.

Sebuah teriakan melengking tak lupa gedoran pintu yang semakin terdengar keras membuat Naura bergegas membuka pintu.

Michelle berdiri di depan Naura sambil menatap gadis itu nyalang. "Lama banget sih!? Kamu belum masak! Belum ngurus rumah! Belum bersih-bersih! Asik dandan terus! Percuma dandan, muka kamu gak ada apa-apanya!" bentak Michelle seperti ibu tiri yang kejam bagi Naura.

"M-maaf," cicit Naura.

"Sudah gak usah banyak omong! Cepat masak terus bersih-bersih!" suruh Michelle lalu melenggang pergi meninggalkan Naura.

Gadis itu menghela nafas berat. Masih ada waktu untuknya mengurus rumah sebesar ini. Sendiri.

"Hambamu tertekan Ya Allah!" gerutu Naura lantas mengerjakan tugas rumah.

***

Lagi-lagi Naura hampir saja terlambat, untung saja masih ada sedikit waktu untuk masuk gerbang sekolah.

Kali ini Naura berangkat dengan tangan kosong. Iya, tanpa ada kotak hijau berisi nasi goreng di tangannya. Percuma saja, bekal tersebut tidak akan masuk ke perut Gibran yang statusnya adalah 'pacar' Naura. Melainkan akan masuk ke perut sahabatnya, atau yang paling miris; masuk ke tempat sampah.

Entahlah. Lama-kelamaan Naura sedikit lelah dengan sikap Gibran yang terlampau dingin, cuek, dan sangat kasar padanya.

Oh ya. Semalam, Naura hanya mengirimkan beberapa pesan untuk Gibran hanya sekedar mengingatkan makan dan menyemangati pacarnya. Tapi akhirnya? Di baca pun tidak. Padahal cowok itu sedang online.

About NauraWhere stories live. Discover now