Ini tentang Naura, si gadis bulan yang hidupnya dipenuhi oleh sayat dan goresan. Tentang gadis yang menelusuri jalan kegelapan untuk mencari secercah harapan dan kasih sayang.
Dan ini juga tentang gadis perempuan yang hidupnya berkali-kali dijatuhk...
Jangan lupa membaca sambil mendengarkan lagu d mulmed biar feel nya dapet😅
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ Sebagian perempuan pasti menganggap ayah adalah cinta pertama mereka. Apakah boleh aku mengatakan bahwa ayah adalah cinta pertama sekaligus patah hati pertama?❞
Masih di posisi yang sama, duduk bersimpuh sambil menutupi wajah untuk meredam suara isak tangis nya.
"Dia ... ah iya dia pembantu di rumah ku"
Suara yang dulunya lembut, kini selalu membentak nya. Tangannya yang dulu mengacak rambutnya, sekarang selalu menjadi bahan tamparan keras di pipi nya. Bibir nya yang dulu selalu mencium kening nya, sekarang selalu mengeluarkan kata kata kasar bahkan mengumpati nya.
Anak gadis mana yang tidak menangis mendengar umpatan yang keluar dari orang tuanya sendiri? Anak mana yang hati nya tidak tersayat dalam akibat bentakan dari orang tuanya sendiri?
Terkadang Naura iri melihat anak kecil bermain bola ditemani kedua orang tuanya, terkadang Naura termenung membayangkan bagaimana rasanya ia dipeluk ayah. Semenjak bunda nya sakit-sakitan hingga kepergian bunda nya, Ayahnya sudah tak lagi perduli dengan keluarganya. Bahkan ia sempat berkencan dengan perempuan lain.
"Hei kamu!" Ucap seseorang didepan Naura. Suara itu sangat familiar di telinganya. Suara yang selalu mengumpati nya, suara yang selalu mengeluarkan kata-kata kasar nan menohok kini memanggil dirinya.
Dengan cepat Naura mendongak. Ia melihat Lutfi yang menggendong gadis cilik dan merangkul pinggang ramping seorang wanita yang sedari tadi ogah-ogahan melihatnya.
"A-ayー"
"Saya bukan ayah kamu!"
Nyees
Lagi-lagi Naura harus menerima kenyataan pahit tentang ayahnya yang tidak menganggap dirinya ayah. Naura merubah raut wajahnya menjadi tersenyum, ia menghapus air matanya agar tidak terlihat lemah. Naura berjongkok memunguti nasi uduk nya yang berceceran di taman.
