Part 21

2.8K 131 20
                                    

   

Aawww

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aawww..this is so cute...


Happy reading guyz...
Jangan lupa voment nya ya
💕💕💕.




  Taehyung menepuk nepuk pipinya memastikan bahwa ini bukanlah mimpi. Membuka topi hanya untuk mengusap peluh di dahinya. Si pemuda melihat sang ayah begitu agresif dan penuh gairah. Dirinya tak pernah melihat ayahnya seperti ini sebelumnya. Tidak dengan siapapun,bahkan mantan kekasih atau jalang sewaannya sekalipun. Apa karena ayahnya terlalu lama menduda?. Entahlah. Yang pasti setelah melihat kejadian itu,tubuhnya lemas. Cukup lama bibir kedua insan paruh baya itu saling berpagutan. Seokjin yang awalnya tampak menikmati,tiba tiba mendorong tubuh Namjoon. Kali ini si pria Dom itu terjengkang dan mau tak mau melepaskan tautan bibir mereka. Seokjin mundur dan mengancam Namjoon untuk tidak mendekat atau ia takkan jadi pergi makan malam. Namjoon menurut sambil menahan gejolak birahi dalam dirinya. Seringai kecil terukir di bibirnya saat ia mengecap saliva bekas ciuman mereka.
Manis!!.. Mengusap bibir dengan ujung jempolnya sambil memandang Seokjin seduktif. Pria cantik dengan pipi sehalus bayi itu segera menutupi kemejanya dengan blazer coklat kesayangannya. Anting panjang yang menjuntai di telinga kirinya menambah kesan manis penampilannya malam itu.
Menghindari pria dihadapannya yang ia rasa semakin beringas,ia pun segera menarik gagang pintu lalu keluar ruangan sambil mendelik ke arah Namjoon. Si pria jangkung mengikutinya dengan langkah yang sedikit berlari menyusul Seokjinnya. Wajahnya tampak sumringah saat ia mendengar Seokjin bicara pada Bambam soal ia yang akan pergi keluar karena ada perlu. Berbanding terbalik dengan keadaan dibalik pintu samping dimana terdapat seorang pemuda yang masih bengong dan tampak syok disana. Cukup lama ia mematung hingga akhirnya tersadar akan tujuan ia kesana yang bukanlah untuk memata matai ayahnya,melainkan bertemu pujaan hatinya. Ia melangkahkan kakinya yang terasa berat. Kemudian ia menaiki tangga dengan gontai sambil memikirkan kejadian tadi. Hingga sampailah ia di depan kamar Jungkook.

Gedoran pintu mengalihkan perhatian pemuda manis yang tengah mengganti anting di depan cermin. Ia akan mengganti anting yang biasa ia pakai dengan anting pemberian kekasihnya beberapa waktu lalu. Ia hapal dengan irama ketukan yang mana itu sebagai kode akan kedatangan pemuda tampan dengan senyum kotak yang ia tunggu. Jungkook segera menghampiri sumber suara dan mendapati pemuda yang berdiri dengan penampilan yang tak biasa didepan pintu kamarnya. Wajahnya tampak bingung tapi serius. Si cantik bergigi kelinci itu segera menggamit lengan sang pemuda dan membawanya masuk ke kamar. Mendudukkan sang pemuda di bibir ranjang dan membawakan air putih untuknya. Tanpa basa basi Taehyung menyeruput air dalam gelas yang disodorkan Jungkook. Setelahnya ia mengambil napas dalam dalam agar bisa rileks. Dalam keadaan tenang itulah ia baru menyadari keberadaan dirinya yang kini sudah berada dikamar Jungkook. Si pemilik kamar yang sedari tadi berada disebelahnya tersenyum kecil sambil berkata, "Hai"..

       Taehyung menelan ludah tatkala ia melihat Jungkook yang terlihat sangat cantik dengan hanya mengenakan kemeja kebesaran tanpa bawahan.
Anting panjang berwarna maroon tampak kontras dengan kulit putih porselennya. Itu anting pemberian Taehyung beberapa waktu lalu. Paha mulus dan kaki indah nan jenjang menjadi pemandangan indah malam itu.
Jungkooknya memang sempurna. Meneguk ludah dalam kebengongannya, Taehyung masih menyatukan pikirannya yang sebagian masih tertinggal di ruangan Seokjin.

My beloved slut (vkook) Where stories live. Discover now