Part 8

5.6K 294 22
                                    

      "Tzuyu, apa kamu lapar? ", tanya Jimin karena ini sudah hampir tengah malam  tapi Kim Namjoon dan Hoseok belum juga pulang.  Sementara mereka hanya makan camilan saja sedari tadi. Dan perut mereka belum terisi makanan berat sama sekali.

"Ah iya aku lapar. Bagaimana kalau kita pesan makanan saja? Biar aku yang traktir", ujar Tzuyu berusaha untuk terlihat baik baik saja.

"Woooooaaaaaahh sungguh? Aasssiiikkk, aku ingin makan barbeque saat ini. Tidak apa kan? Tapi kalo kamu tidak mau kita bisa pesan yang lain"

"Mmhh boleh juga. Lagi pula aku sudah lama tidak makan itu. Disini barbeque nya jauh lebih enak. Baiklah aku akan memesan dulu ya?!"

Tzuyu segera mengambil handphonenya dan segera memesan makanan melalui layanan online.

Ia merasa berhutang budi pada Jimin yang sudah mau menemaninya.
Sebenarnya Tzuyu sedikit kecewa dan sedih atas sikap Taehyung padanya. Ia memang baru pertama kali bertemu Taehyung, namun ayahnya sering bercerita soal Taehyung padanya. Dan tidak jarang pula Namjoon sering menelpon atau video call dengan Tzuyu untuk sekedar menanyakan pendapatnya tentang sistem pendidikan Jerman ataupun negara Eropa lainnya. Sampai akhirnya Namjoon bercerita bahwa ia ingin anaknya kuliah di luar negeri seperti Tzuyu. Di sela sela pembicaraan mereka, tak jarang Namjoon mengobrol sambil menunjukan foto sang anak. Tzuyu sering dibuat takjub dengan ketampanan seorang Kim Taehyung. Dan lebih takjub lagi setelah melihat penampakan aslinya yang jauh lebih tampan dibandingkan fotonya.

Di lain pihak Jimin harus minta maaf berkali kali pada sahabat sekaligus gebetannya Min Yoongi dikarenakan saat ini ia harus menemani Tzuyu. Ia sudah janji akan mengajak Yoongi untuk pergi ke pasar malam. Namun karena si sialan Kim Taehyung yang tiba tiba pergi, maka mau tak mau ia harus menemani anak dari Paman Hoseok itu. Seperti biasa Yoongi akan menjawab dengan datar dan singkat. Padahal Jimin sangat rela kalau seandainya ia dimarahi atau bahkan dibentak oleh si pemuda manis pemilik kulit seputih salju itu. Mungkin karena Yoongi yang tidak pernah marah itulah yang menyebabkan Jimin tergila gila bahkan rela mati untuk Yoongi. Sikap tsundere Yoongi membuat Jimin penasaran dan tak menyerah mengejar cinta Yoongi. Ia bersumpah akan membuat si pemuda swag itu tunduk padanya suatu hari nanti.  Walaupun itu terdengar cukup sulit, namun Jimin yakin hari itu akan segera tiba.

Kurang lebih sekitar setengah jam mereka menunggu, akhirnya pesanan pun datang. Jimin yang sedari tadi memang sudah menahan lapar segera menyambar bungkusan nya dari si pengantar. Tzuyu tersenyum geli melihatnya. Ia pun segera membawa bagiannya dan tak sabar untuk menikmatinya.

"Terima kasih ya sudah mentraktir. Nanti giliranku. Hehehehe"

"Tak apa Jim. Anggap ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu bersedia untuk menemaniku disini. Mungkin aku akan mati bosan kalau tidak ada kamu."

Jimin tersenyum malu. Andai saja tidak ada Yoongi mungkin ia bisa saja jatuh cinta pada Tzuyu. Gadis itu selain cantik, baik juga ternyata.  "Tzu, apa kamu menyukai Taehyung? ", tanya Jimin to the point.

"Eh? Kenapa tiba tiba menanyakan itu?", kaget Tzuyu.

"Jujur saja. Tidak apa apa koq. Lagipula siapa yang tidak menyukainya. Dia kaya, tampan, dan lumayan pintar pula. Walaupun orangnya agak sedikit nyeleneh tapi dia itu pemikir dan mudah bergaul"

"Iya.  Aku memang menyukai Taehyung. Tapi dia sudah punya pacar belum sih?"

"Mmmhh itu......... "

Belum sempat Jimin menjawab, ia dikagetkan dengan suara deru mobil. Itu mobil Namjoon. Aaahhh, akhirnya mereka pulang juga. Tak berapa lama mereka pun masuk setelah terlebih dahulu menyuruh 'maid' untuk membawakan barang bawaan Hoseok dan Tzuyu. Mereka akan menginap selama beberapa hari di kediaman Namjoon. Bukan apa apa. Kampung halaman Hoseok berada di Gwangju. Ia akan kesana jika urusan di Seoul sudah beres. Lagipula Tzuyu ingin jalan jalan dan belanja dulu di Seoul.

My beloved slut (vkook) Where stories live. Discover now