[18] Sedang Sibuk-Sibuknya

313 28 20
                                    

Bantu share, ya? Makasih. Ngomong-ngomong, jangan lupa vote comment. Terima kasih.

Selamat membaca.

***

Even though we have failed, at least now we are struggling together. For wishful thinking and for the future.

***

26 November 2018.

Senin ini, Liona bangun pagi-pagi sekali untuk mempelajari materi yang belum paham. Hari ini adalah hari pertama gadis itu untuk melakukan Penilaian Akhir Semester 1. PAS tersebut dimulai pada pukul 07.30. Dan sialnya, mata pelajaran pertama yaitu matematika. 

Dengan mata yang masih sayup-sayup, Liona membuka buku matematika. Setengah niat, ia mempelajari materi tersebut. Gadis itu menopang dagu, bukan memulai belajar, tetapi ia hanya memandangi angka-angka tersebut. Ia menggelengkan kepala pelan, mengucek kedua matanya, memaksa manik mata tersebut untuk fokus.

Ah, gagal. Liona selalu seperti ini jika disuruh belajar, padahal tadi malam ia berjanji akan mengulang materi itu lagi. Tangan kanan Liona meraih ponsel yang berada tak jauh dari dirinya. Retina mata Liona langsung menangkap cahaya yang terlalu terang saat gadis itu menyalakan ponsel.

Liona melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 05.30. Sia-sia sekali gadis itu bangkit dari tidurnya kisaran pukul 05.00.

Ketika ada panggilan masuk, Liona mengangkatnya. "Kenapa, Clar?"

"Gue mau berangkat bareng Elsa, lo mau ikut, nggak?" tanya Clara.

Gadis itu menarik kedua sudut bibirnya. "Ikut, lah. Gue malas diantar Melva."

"Buruan, siap-siap! Eh, lo belajar, nggak, Li?"

"Belajar," jawabnya.

"Banyak?"

"Banyak." Liona menjeda sejenak. "Banyak bengongnya."

Terdengar suara tawa renyah dari sana. Lantas, Clara berkata, "Santai aja, lah, gue juga belajar dikit. Elsa nggak sama sekali, katanya."

Liona berdecak pelan. "Elsa ngomong doang nggak belajar. Nilainya stabil, tuh."

"Iya, ya?"

"Matiin, ah, dadah. Assalamu'alaikum."

Setelah mematikan panggilan telepon, Liona segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sebelumnya, ia memasukkan buku ke dalam tas miliknya.

***

Fajar tengah bergulat dengan soal-soal yang ada di meja. Ujian pertama sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu. Cowok itu mengerjakan dengan tenang dan santai, ia sudah banyak belajar tentang mata pelajaran dasar akuntansi. Fajar bukan tipikal anak yang suka menyia-nyiakan waktu. 60 menit itu adalah waktu yang banyak. Fajar akan lebih teliti dalam proses mengerjakan soal tersebut agar mendapat hasil yang memuaskan.

Ia menulikan indra pendengaran kala ada seorang teman yang memanggil namanya.

"Heh, itu dipanggil sama temannya." Fajar menoleh kepada kakak kelas yang kebetulan duduk sebangku dengan dirinya.

Karena Fajar berada di kelas 10 Akuntansi 2, maka ia harus duduk dengan anak kelas 11 Akuntansi 2. Nomor urut 1-10 ada di ruang 1 dan nomor urut 11-20 ada di ruang 2.

Fajar tak mengacuhkan ucapan dari kakak kelas tersebut. Ia justru mematokkan fokusnya pada lembar jawab dan juga kertas coret-coretan. Toh, temannya juga sudah tahu jika Fajar sedang fokus, tak bisa diganggu oleh apa pun.

SMA & SMK [Bakal Dilanjut]Where stories live. Discover now