[2] Leo Afrian Adibara

1.2K 137 24
                                    

Tadi kan, dari sudut pandang Liona. Sekarang, dari pandangan Leo yo.

Vote komen dulu btw :v

***

Terkadang, kolerasi semesta memang sebercanda itu. Memulai wistara, dibalas nestapa. Merapah asa, diberi dera. Karena pada dasarnya harsa harus diciptakan, bukan didapatkan.

***

SMK Star Work

Leo Afrian Adibara. Cowok itu tengah berjalan santai untuk menuju sekolah. Matanya memandang gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Ia mengangkat bahunya tak acuh, beruntung tadi Leo tak lupa menitipkan sepeda motornya pada rumah terdekat.

Dengan mengabaikan hujan yang mulai berubah menjadi rintik, Leo berniat menerobos masuk lewat gerbang belakang sekolah. Kakinya ia langkahkan dengan santai, tak terburu-buru sama sekali. Telat bukan lagi hal yang baru, mungkin sudah menjadi kebiasaan.

Tak ada yang perlu dibanggakan dari Leo. Cowok dengan penampilan yang berantakan itu sudah lama menyandang gelar playboy. Setiap hari, loker miliknya dipenuhi oleh surat dari ciwi-ciwi. Jadi, tak heran jika ia famous di sekolahnya. Bahkan, namanya pun sudah tak asing jika didengar oleh warga sekolah lain, SMA Dream Star.

Leo menarik kedua sudut bibirnya ketika berhasil memanjat gerbang sekolah. Ia segera berlari menuju kelas. Harap-harap belum ada Bu Lisfa di sana.

Anjir bego!

Dalam hati ia meruntuki kesalahannya. Gunanya ponsel untuk apa jika ia memastikan sendiri?!

Raka Alexander

Rak piring, Bu Lisfa udah di kelas?

Jawab pertanyaan gue dulu!
Nama kontak gue udah diganti, belum?

Masih sempet bercanda?! Udh gue ganti dari Rak piring jadi Rak and piring.

Mau ngumpat, tapi males.

Udh gue ganti ampun.

Bu Lisfa udh masuk.

Leo mengabaikan pesan terakhir dari Raka. Leo sedikit kepikiran untuk membolos, tetapi jika di jam pertama seperti ini, guru BK dan satpam masih berkeliaran.

"Leee."

Merasa dipanggil, Leo menoleh. "Apa?"

"Telat mulu, bolos lah sekalian!" ajak Hans yang merupakan temannya sedari SMP.

"Jam pertama, bahaya," peringatnya. "Dari mana lo?" tanya Leo.

"Niat bolos tapi ketemu Bu Kia, balik lah gue. Alibi dari toilet."

Leo membuka ponselnya yang baru saja berdenting, ia membaca pesan singkat di sana. Oh good, Tuhan mempermudah jalannya untuk masuk ke kelas.

"Gue ke kelas dulu, mumpung kelas lagi ditinggal Bu Lisfa. Nanti gue kabarin di jam ke lima," tuturnya seraya melenggang pergi.

***

Leo sedikit mengintip kelas 11 Akuntansi 5—kelasnya. Takut-takut, Bu Lisfa sudah kembali lagi ke kelas. Setelah dirasa aman, Leo memasuki kelas tersebut dan langsung duduk di bangku miliknya.

Kini, ia sudah menyibukkan diri dengan menyalin catatan Raka. Tangannya bergerak dengan cepat, mulutnya komat-kamit merapalkan materi yang ada di buku milik Raka. Tetapi, pandangan Leo tertuju pada cewek kelas yang tengah merumpi. Hingga tanpa sadar, tulisannya sedikit berantakan.

SMA & SMK [Bakal Dilanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang