[10] Hal Baru

618 74 20
                                    

Liona Mila Cakrawangsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liona Mila Cakrawangsa

***

Kebersamaan mereka adalah tenang yang menenangkan.

***

Liona bingung setengah mati. Ia tak berkata sepatah kata pun. Ia hanya mengamati kedua cowok itu. Sampai akhirnya, Liona berdeham pelan. "Itu ... gue ... gue nggak mau pergi sama siapa-siapa."

"Oh, lo mau ikut gue? Ya udah ayo. Gue tunggu!" kata Leo.

Anjir!

"Lo bisa kasih gue waktu sama Liona, nggak?" sambar Fero.

Leo berdecih, ia maju satu langkah. Matanya menatap tajam ke arah Fero. Kedua tangannya ia lipat di dada. Cowok itu menarik satu sudut bibirnya, sehingga membentuk senyuman sinis.

"Waktu? Sorry sorry aja, ya ... lo ini siapa?" tanya Leo.

Fero menahan emosi yang mulai muncul. Kedua tangannya mengepal kuat. Rahangnya mengeras. Berkali-kali ia mengatur napasnya agar terlihat normal.

"Lo berdua kalau mau berantem, berantem aja silakan. Gue tim hore," cetus Liona.

"Tapi, kalau lo berdua pada masuk rumah sakit dan berakhir di tanah, jangan salahin gue, ya!" lanjutnya.

"Udah buruan. Kenapa cuma tatap-tatapan, hah?!" tantang Liona.

Fero berdeham pelan. Ia mengalihkan arah pandangnya menjadi menatap Liona. Cowok itu melangkah untuk mendekati gadis itu. Kedua sudut bibirnya terangkat. Ia tersenyum, lagi.

"Gue balik dulu, ya? Lo istirahat aja, jangan ke mana-mana," ucapnya seraya mengacak pelan rambut Liona.

Setelah kepergian Fero, Liona berniat memasuki rumah, tetapi tangannya dicekal oleh Leo. Liona menghela napasnya lelah, ia memejamkan matanya sejenak. Tak bisa, kah, Leo membiarkannya tenang?

"Gue mau istirahat!" ketusnya.

"Nurut banget kalau sama Fero," sinis Leo.

"Berisik! Iri, bilang, Bang!" Liona sudah memasuki rumah. Bodoamat dengan Leo yang masih teriak-teriak.

"LO INGET, NGGAK LI?" Liona tak menanggapi ucapan Leo. Ia terus menaiki anak tangga untuk sampai ke kamarnya.

"INGET, NGGAK? DULU, PAS SD KELAS 6, KITA LATIHAN MENCANGKOK BARENG? YANG PAS LO NANGIS PAKE MELUK GUE, KARENA TANGAN LO KENA PISAU?!"

"INGET, KAN?!"

Sialan! Liona paling tidak bisa diajak flashback. Ia sudah berada di kamarnya. Malas untuk turun, Liona memilih untuk melihat Leo dari balkon kamar.

"DIEM LO! ATAU GUE SUMPEL MULUT LO?!" teriak Liona.

"Makanya ayo, jalan sama gue!" ujar Leo setengah berteriak.

SMA & SMK [Bakal Dilanjut]Where stories live. Discover now