[12] Sebuah Pesan

478 53 16
                                    

Fanya Rezkania

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fanya Rezkania

***

Sadar, jangan lancang. Diam, aku tak butuh kepedulian.

***

Tangannya menempelkan benda pipih tersebut kala ada panggilan masuk.

"Hm?" Liona hanya berdeham.

"Udah pulang?"

"Fajar ...." Sial, suaranya bergetar.

"Nangis?" Ia dapat mendengar helaan napas kasar. "Gue jemput."

"Tapi lo kan lagi itu." Egois rasanya. Fajar kan, sedang ada urusan, tetapi ... huh?!

"Lo lebih penting." Setelahnya, panggilan diakhiri.

Liona sibuk menenangkan diri, seraya menatap sepatu yang sedikit kelonggaran. "Sepatu gue ke mana sih?" lirihnya, ia masih sesenggukan.

Setelah lama menunggu Fajar, akhirnya cowok itu datang juga. Tak banyak kata, Fajar langsung menyuruh Liona untuk menaiki motornya.

Diam.

Sepanjang jalan hanya ada diam. Liona menyembunyikan mukanya di balik punggung kekar cowok itu. Pelan, ia mulai terisak. Tak ada yang Fajar katakan. Dia masih diam. Ini yang membuat Liona terkadang malas.

"Jar, gue nangis! Lo denger nggak, sih?!" kesalnya.

"Denger."

"Kok diem aja?! Minimal tanyain kek. Nggak peduli amat. Malesin!"

"Lo udah nggak marah?" tanya Fajar.

"Harusnya sih, masih! Tapi tau ah! Sepatu gue hilang juga hiks."

"Alay."

Oke Liona, tahan. Ini masih di jalan. Jangan sampai setelah Liona memukul kepala Fajar, lalu mereka kecelakaan.

"Setan lo." Alih-alih tidak memukul, Liona malah mengumpat.

***

Liona sampai di rumah dengan selamat, ia tak langsung mencari makanan. Tetapi gadis itu malah menggeledah lemari Melva. Ia harap, sepatu miliknya ada di lemari itu. Lama Liona memeriksa dan berujung nihil. Liona frustrasi, ia segera meninggalkan kamar Melva. Tetapi sebelum itu, Liona membereskan barang-barang milik kakaknya yang baru saja ia buat berantakan. Sampai di kamarnya, arah pandang gadis itu langsung tertuju pada ponselnya yang berbunyi. Ada panggilan masuk di sana.

Liona membaca nama yang tertera di ponselnya.

Fajar Arjuna Juan.

Ah, bodoamat. Liona menolak panggilan tersebut. Katakan saja, ia gadis manja. Hanya karena Fajar tak pulang dengannya pada hari lalu, ia masih saja marah. Bahkan tadi saat Fajar mengantarnya pulang, Liona tak mengucapkan terima kasih.

SMA & SMK [Bakal Dilanjut]Where stories live. Discover now