[15] Random Talk

349 27 0
                                    

Hans Ferdinand Stephen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hans Ferdinand Stephen

***

Kepadamu yang mendamba tawa. Boleh, aku memberinya?

***

Leo menuruni anak tangga, ia akan menghampiri Liona. Seperti yang sudah terencana, mereka akan pergi ke cafe. Kini cowok itu memakai celana berwarna hitam dan baju atasan berwarna hitam juga. Leo baru saja meminta izin kepada Ando—Papahnya. Dia memang selalu meminta izin jika akan pergi bersama teman-temannya, kecuali saat pergi balapan.

Ah, cowok itu melupakan sesuatu. Jaket! Karena ia sudah di bawah, tepatnya di ruang keluarga, ia malas untuk naik ke atas lagi. Leo mengotak-atik ponselnya untuk menelepon Reva.

"Amb—" Baru Leo ingin berbicara, tetapi Reva sudah mengomel.

"Apaan sih, kebiasaan banget. Serumah juga!"

"Ambilin jaket cokelat gue, ada di kamar," pinta Leo.

"Oke!" Sepertinya Reva sedang tak mau ambil pusing atau berdebat.

Dengan tindakan terkutuk, Leo langsung mematikan sambungan itu tanpa berterima kasih terlebih dahulu.

Leo langsung pergi ke halaman rumah, ia sudah menyiapkan motor kesayangannya. Cowok itu duduk di jok motor seraya menunggu Reva yang sedang mengambil jaketnya.

Insting yang cukup kuat, Leo menangkap jaket yang telah dilempar oleh Kakak tirinya itu. "Sopan dong, Rev!"

"Lah, lo sopan, nyuruh-nyuruh gue? Kagaaaaaa!"

"Cabut kapan, nih?" Leo mengalihkan arah pembicaraan.

Reva mengedikkan bahunya. "Lo ke rumah Lio aja dulu, sampai duluan juga nggak masalah, sih."

"Alva belum datang?" Basa-basi yang tak berguna.

"As you can see now!"

Leo menganggukkan kepala, ia memakai jaket yang diambilkan oleh Reva. Jaket dengan warna cokelat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SMA & SMK [Bakal Dilanjut]Where stories live. Discover now