M Y . 2 - Yoonseok

6.1K 427 12
                                    

"Mainkan alat musiknya hyung! Aku ingin menari!" Rengeknya.

"Hoseok-aa, istirahat sebentar. Lihat keringat mu! Hyung hanya melihatmu menari saja sudah ikut lelah, bagaimana dengan dirimu!?" Jari mungilnya sudah tidak ingin menekan not piano yang ada dihadapannya.

"Baiklah, aku akan nurut sama hyung!" Hoseok duduk tepat disamping Yoongi. Refleks Yoongi mengacak rambut milik Hoseok.

Yoongi terus membolak-balik-an buku yang ada didepannya, terkadang membuka handphone nya untuk mencari jawabannya. Iya, itu tugas milik Hoseok. Hoseok belum menyelesaikannya semalam karena lelah dan memilih untuk tidur.

Itulah Hoseok, selalu meminta bantuan ke Yoongi jika tugasnya tentang musik. Karena kakak nya yang satu itu hampir mengerti semua tentang musik.

"Tugas sendiri, tapi kakaknya harus mengerjakan." Sindir Yoongi.

"Hyung, semalaman aku sampai begadang tapi tetap tidak mengerti. Lagipula bagaimana bisa aku mahasiswa tari tapi mempelajari musik juga." Jawab Hoseok dengan nada sedikit kesal.

"Tidur jam 11 saja kau sebut begadang! Bagaimana dengan aku yang jam 4 pagi baru bisa tidur."

"Ayolah hyung, aku tidak ingin dibandingkan dengan dirimu. Itu mah, hyung aja yang kerjaannya insomnia. Hehe..."

"Hoseok-aa, kau tetap harus mengerti musik. Kalau kau tidak mengerti, bagaimana bisa kau menari? Menari itu pakai musik bukan?"

"Ah kau benar hyung, aku akan mempelajari nya sampai mengerti."

Hoseok diam sejenak.

"Yoongi hyung." Panggil Hoseok.

"Hmm?" Yoongi merespon nya dengan sangat lembut. Sesayang itu Yoongi dengan adiknya.

"Kau tidak rindu menari denganku?"

"Tentu saja hyung rindu! Ayo kita menari!"

Tidak biasanya Yoongi sesemangat ini menari dengan adiknya itu. Yoongi ingin menari karena sudah lama tidak menari dengan Hoseok. Lagipula, menari tidak sampe 5 menit kan? Kenapa tidak?

Musik mulai menyala, Yoongi terus memperhatikan gerakan-gerakan dari tubuh Hoseok untuk di ikutinya. Selain bermain musik dan menjadi Komposer musik, Yoongi juga bisa menari, walaupun tidak se-jago kedua adiknya itu. Hoseok dan Jimin.

Hampir 4 menit Yoongi asik menari dengan Hoseok, tidak lama kemudian dirinya terhuyung.

Ah! Yoongi lelah rupanya karena mengikuti gerakan Hoseok yang lumayan sulit itu.

"Hyung! Kau tidak apa-apa?" Tanya Hoseok yang langsung mengangkat tubuh Yoongi.

"Tidak apa-apa bagaimana!?"

"Hyung maafkan aku." Hoseok sedikit ketakutan.

Yoongi tersenyum, "Tidak apa-apa Hoseok-aa, aku memang sengaja menjatuhkan diri lantaran lelah mengikuti gerakanmu! Makin jago saja menarimu!"

"Hyung!! Kau tahu kalau aku paling takut kalau kau marah." Paniknya Hoseok kini berubah, wajahnya terlihat kesal namun menggemaskan.

"Jangan seperti ini, kau menggemaskan!" Yoongi mencubit pipi Hoseok.

"Ah! Aku sangat menyayangi Yoongi hyung." Tubuh Hoseok berhambur memeluk tubuh Yoongi.

"Kau! Belum mandi, eoh?" Tanya Yoongi dengan menghindari tubuh Hoseok yang berkeringat.

"Hehe."

"Kau bau! Kau mandi sekarang, aku akan memasak untuk kalian bertiga." Suruh Yoongi

"Bertiga?"

"Iya, kenapa?"

"Memangnya?"

"Ah, kau belum tahu rupanya. Iya, Jin hyung sudah pulang, mungkin masih tidur karena dia sampai rumah hampir jam 2 pagi."

"Iyeaaayyy!!!" Hoseok berteriak kencang lalu mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya itu.

Yoongi terdiam sejenak, mulutnya menganga untuk beberapa detik. Tidak, hampir 1 menit ia berdiri untuk memikirkan sesuatu. Didalam keluarga nya, hanya Yoongi yang sering membuka mulutnya secara tiba-tiba. Seokjin sang kakak pun sampai memberi julukan ke adiknya itu CEO of mangap.

"Ah!" Decak Yoongi, ia pun bingung apa yang harus dipikirkan?

"Bukannya masak malah melamun, Unggie!!!" Ucap Yoongi yang kesal pada dirinya sendiri.

Yoongi meninggalkan tempat latihan Hoseok dan pergi ke dapur untuk membuat makanan.

~Min Yoongi~

To be continue


Mari ku kenalkan dengan adik pertama Yoongi.

Hoseok, anak ketiga dari empat bersaudara.

Hoseok, anak ketiga dari empat bersaudara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang