M Y . 21

3.8K 311 24
                                    

Dokter dan para perawat itu sibuk mengurusi Yoongi yang masih kesulitan bernapas. Selang sudah masuk ke hidung dan mulut Yoongi, namun Yoongi masih belum bisa mengontrol dirinya.

Sesak napasnya dicampur oleh rasa mual yang membuatnya semakin sulit untuk bernapas.

"Jin fokus!" Seokjin yang ikut membantu dokter Do Han untuk menangani namun pikirannya kemana-mana membuat Do Han harus membentak dirinya.

"Jimin!" Dengan sigap Hoseok menangkap Jimin yang tiba-tiba jatuh pingsan.

Seokjin sadar adiknya yang satu lagi dalam masalah. Ia menghampiri Hoseok lalu menggendong Jimin ke brankar kosong yang ada disebelah Yoongi.

"Suster tolong urusi dulu adikku!" Teriak Seokjin, lalu kembali ke Yoongi yang perlahan sudah bisa mengatur napasnya.

"Biarkan dia istirahat, dia lelah untuk mengatur napasnya." Ujar dokter Do Han.

"Yoongi kenapa, paman?"

"Paru-paru nya sedikit terhambat. Jika Yoongi mulai sulit menelan, jangan dipaksa untuk tetap makan." Jelasnya.

"Aku sudah beri tahu untuk berhenti memaksa nya, namun anak ini sangat nakal! Argh! Min Yoongi kau!" Seokjin mengusap wajah nya kasar.

Seokjin melirik ke arah Jimin. Wajahnya memelas ketika melihat kedua adiknya berbaring berdampingan di brankar rumah sakit.

"Kau juga Min Jimin!" Seokjin menggerutu.

"Ya Min Hoseok! Kau tidak ikut pingsan juga, eoh?" Tanya Seokjin lelah.

"Hyung... Duduklah, kau pasti lelah."

"Aku duduk samping Yoongi saja, kau samping Jimin, tahu sendiri dia bagaimana cemburu nya walaupun sama kakak sendiri."

Yoongi menggeliat pelan. Seokjin yang sadar akan hal itu langsung peka dan membantu Yoongi apakah ada kesulitan atau rasa sakit.

Tapi? Tumben sekali Yoongi cepat sadar. Biasanya harus beberapa jam dulu.

"Ada yang sakit?" Tanya Seokjin dengan nada sedikit panik.

"Tidak, dokter." Jawab Yoongi dengan mengejek sang kakak.

Seokjin berjalan kearah Jimin, "Kakakmu sudah sadar, kau kapan!?"

Sontak Yoongi kaget melihat adiknya yang sedang tidak sadarkan diri ada disebelahnya.

"Yoongi... Paman periksa dulu, ya." Ujar dokter Do Han.

Yoongi mengangguk.

"Paman, Jimin kenapa?" Tanya Yoongi.

"Dia hanya shock melihat kakaknya tadi. Wajar..."

"Aku membuat orang lain khawatir, bahkan membuat adikku sendiri pingsan." Gumam Yoongi.

"Yoongi, jika mulai sulit menelan jangan dipaksa, ya?" Pinta dokter Do Han.

"Iya paman, Yoongi minta maaf."

"Minta maaf untuk apa? Minta maaf ke kakakmu, dia bilang kau tetap memaksa untuk makan."

"Aku pikir tidak akan fatal seperti tadi." Yoongi merenung.

Seokjin menghampiri Yoongi dan dokter Do Han. Lalu menatap Yoongi dengan sendu.

"Lain kali nurut sama kakaknya." Ucap Do Han.

Dokter Do Han meninggalkan Yoongi yang diakhiri dengan menepuk pundak Seokjin seakan memberi semangat.

°°•••°°

Just One DayWhere stories live. Discover now