THE DARK PRINCE | 2.8

274 24 0
                                    

Arthur mengecup lengan Amaira dan mengelusnya perlahan. Melihat Amaira dalam kondisi seperti ini membuat dirinya sedih. Lagi dan lagi karena dirinya, baik Athaya maupun Amaira celaka.
"Amaira, bangunlah" Gumamnya.

Seharusnya Arthur tidak berada di ruang rawat Amaira. Namun karena ancaman dari pria itu, seisi rumah sakit dibuat ketakutan. Saat Arthur membuat dokter Tristan melayang, mereka belum mengizinkan Amaira berada di dekatnya. Namun pada saat Arthur memecahkan kaca besar di ruang rawat sebelumnya dan membuat kepala pemerintah terdorong hingga hampir terjatuh kebawah gedung, barulah pihak rumah sakit mengizinkan Amaira untuk berada satu ruangan dengannya.

"Aku akan menjadi Raja.. Mereka menjanjikan itu kepadaku. Kamu yang akan menjadi Ratuku selamanya Amaira" Ucapnya.

"Arthur"

Arthur menoleh ke sekelilingnya saat mendengar suara Jessalyn. Ia mendapati Jessalyn berada di disudut ruangan.

"Apa yang kau lakukan disitu?" Tanya Arthur.

Jessalyn meletakkan jari telunjuknya ke depan bibir, seolah-olah mengatakan untuk tidak ribut.
"Aku disini, agar tidak terlihat oleh CCTV" Ucapnya dengan suara pelan, "Aku tidak punya banyak waktu Arthur... Bisakah kau mengatakan kepadaku dimana letak ruang rahasia kerajaanmu"

"Untuk apa kau bertanya seperti itu?" Tanya Arthur.

"Membantumu dan Amaira. Kalian harus segera keluar dari sini. Cepat katakan!" Pintar Jessalyn.

Arthur menganggukkan kepalanya, ia mengambil kertas dan pulpen yang berada di mejanya. Dokter sengaja meletakkan buku kosong dan pulpen agar Arthur bisa menyampaikan apa yang ia inginkan. Sebab setelah kejadian tadi, Arthur tidak ingin berbicara dengan siapapun mengenai dirinya atau Amaira.

Setelah menggambarkan letak ruangan rahasia di Kerajaan, dan memberikan keterangan lewat tulisan. Arthur meremukkan kertas tersebut, dan melemparkannya ke arah Jessalyn.

"Tunggu kami Arthur, dan tolong jaga amaira untuk kami" Setelah mengatakan hal itu, Jessalyn menghilang dari sana.

Arthur kembali menatap Amaira, ia menggenggam tangan Amaira dan menciumnya.
"Penantian kita akan segera berakhir, dan janjiku akan segera kutepati" Ucapnya.

♛ ♛ ♛

"Usahakan tidak ada satupun dari kita yang tertangkap. Kita semua harus terus bersama, dan jangan sampai lengah" Ucap Acheron.

"Baik ayah" Balas Aaron.

DOR!

Sebuah peluru tembakan melesat mengenai punggung Aaron. Aaron terkejut, ia segera menoleh ke belakang, hal yang sama dilakukan oleh Acheron, Leona dan kedua saudaranya.

Dibelakang sana, ada beberapa polisi yang menodongkan pistol ke arah mereka.

Aaron yang tadinya tertembak, ia sudah mengeluarkan peluru dari tubuhnya sedaritadi. Mereka semua menatap tajam para polisi disana.
"Kurasa mereka tau siapa kita" Ucap Acheron.

"Siapa kalian!" Tanya salah seorang Polisi disana.

Karena mereka semua sebelumnya memakai topi untuk menyembunyikan identitas mereka. Acheron melepaskan topinya, dan membuat para polisi disana terkejut. Tak hanya polisi, para wisatawan yang sedaritadi menatap mereka juga ikut terkejut, bahkan ada beberapa yang berteriak ketakutan.

"Tidak mungkin..." Gumam polisi tersebut.

"Anda, Raja Acheron?" Tanyanya.

Acheron menoleh ke arah anak-anaknya, kemudian menganggukkan kepala sambil menatap si Polisi.

THE DARK PRINCE [END]Where stories live. Discover now