[17] ||Lampu hijau🚦

83 40 36
                                    


⏩⏸⏪

"Gue nggak bakalan pulang, sebelum orang tua Lo dateng."

~•Revano Aldo adlino•~

.
.
.
.
.

^•KTA•^

Happy reading
               ______________☘☘☘

"Kalian mau ngapain?" tanya Naya pada ke empat lelaki itu.

"Emm, nganterin Shafa," jawab Aldo, gugup.

"Ouh, bentar," pamit Naya lalu masuk kedalam kamarnya.

"Ini, Shaf," ujar Naya setelah kembali sambil mengodorkan kunci motor.

"Ouh iya," jawab Shafa mengambil alih kunci motor nya.

"Om Dirga blom pulang?" tanya Shafa.

"Belum," jawab Naya.

"Emang pulangnya jam berapa?" tanya Aldo ikut bertanya.

"Jam delapan paling lambat jam sepuluh. Iya kan, Nay?" tutur Shafa membantu menjawab pertanyaan Aldo. Naya mengangguk.

'Kayaknya, Naya nggak suka kalo disini ada kak Aldo, mending aku pamit aja deh, biar mereka juga ikutan pamit.'  gumam batin Shafa.

"Nay, gue pamit dulu yah," ujar Shafa berdiri dari duduknya.

"Oke," jawab Naya ikut berdiri.

"Heh, kalian juga pulang!" titah Shafa, tegas.

"Makasih yah Shaf, kalo misal Lo besok mau di jemput sama kak Tia boleh kok, biar gue naik angkot aja," ujar Naya saat mengantar teman-temannya sampai ke teras rumahnya.

"Ih, apaan sih?!" gerutu Shafa, cemberut.

"Hehe, ya udah sana!" titah Naya pada Shafa.

Shafa berjalan menuju motornya lalu menyalakan motornya. Shafa terlabih dahulu melajukan motor ia berharap ke empat lelaki itu pun ikut pergi dari rumah Naya.

"Al, Lo nggak pulang?" tanya Reyhan yang hendak memangkirkan motornya.

"Duluan aja," titah Aldo.

"Yoi, gue duluan," pamit Reyhan lalu ketiga pemuda itupun melajukan motornya meninggalkan Aldo bersama Naya.

"Lo mau ngapain? Pulang sana!" usir Naya, tegas.

"Mau jagain, Lo," jawab Aldo menatap Naya dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana abu-abunya.

"Nggak usah!" tolak Naya, sinis.

"Lo sendiri dirumah sampe malem, nggak takut?" tanya Aldo tetap menatap Naya.

"Ngapain takut?" tanya balik Naya.

"Udah! Mending Lo pulang!" usir Naya sekali lagi.

"Ibu Lo kemana?" tanya Aldo mengalihkan pembicaraan.

"Lo kepo banget sih! Pulang sana!" usir Naya berusaha menghindari Aldo. Naya masuk kedalam rumahnya dan mengunci dari dalam.

"Gue nggak bakalan pulang, sebelum orang tua Lo dateng!" kekeh Aldo.

"Serah, lo!" pekik Naya dari dalam.

•°*★*°•

Selang beberapa jam Naya mengintip di jendela rumahnya. "Dia udah pulang kali, yah," gumam Naya setalah melihat gelapnya malam hari dari jendelanya.

N vs AWhere stories live. Discover now