[20] ||Perpustakaan 📚

81 40 19
                                    

⏩⏸⏪

“Jangan pernah merasa sendiri, kita disini! Jangan pernah sungkan, kita sodara!”


~•Empat putra•~

.
.
.
.
.

'^KTA^'


Happy reading ....
               ______________☘☘☘

"Nay, gue minta maaf," ujar Shafa saat mereka berada di perpustakaan.

"Tadi tuh tiba-tiba aja Satria jemput, maksa gue buat naik motornya! Gue udah nolak tapi dia maksa terus! Ya udah gue naik aja! Trus waktu di jalan gue tanya dia, Lo ngapain jemput gue?! Dia jawab disuruh Al! Apa hubungannya? Dia jawab lagi, mana gue tau! Trus gue tanya lagi, kenapa Lo mau disuruh sama dia? Dia jawab lagi, karna dia sobat gue! Trus gue tanya lagi, emang kak Al mau ngapain? Dia jawab, kepo lu! Ya udah gue diem deh, takutnya dia nurunin gue di tengah jalan! Kan nggak mau!" tutur Shafa panjangnya lebar, lalu mengambil napas dan perlahan membuangnya. "Gitu Nay, ceritanya!" ujar Shafa lalu tersenyum ke arah Naya.

Naya hanya tersenyum tipis, lalu kembali mendekap kepalanya.

"Nay, kan gue udah jelasin, kok lo masih marah sih?!" kesal Shafa berusaha merayu Naya.

"Siapa yang marah sih?!" tanya Naya kembali menatap Shafa.

"Elo," jawab Shafa dengan wajah cemberutnya.

"Lo berisik tau, nggak! Gue pen istirahat, capek, semalem kurang tidur!" gerutu Naya, kembali mendekap kepalanya.

"Ouh, jadi Lo nggak marah?" tanya Shafa dengan wajah penuh harap.

"Ngapain gue marah? Lo mau bareng siapa aja, itu hak Lo," ujar Naya sambil mendekap kepalanya.

"Trus dari tadi lagi belajar Lo nggak nanya-nanya ke gue, nggak ngelirik-lirik ke gue, kenapa?!" tanya Shafa sedikit kesal

"Kan gue udah bilang, gue kurang tidur!" jawab Naya bangkit dari dekapannya.

"Ouh, gitu."

"Hem," Naya kembali mendekap kepalanya di atas meja, hendak menutup mata.

"Trus tadi Lo berangkat ama siapa?" tanya Shafa yang terus bertanya.

"Kak Aldo," jawab Naya tanpa melirik kearah Shafa.

"Eumm, so sweet," gumam Shafa memeluk erat badan Naya.

"Apaan?!" gerutu Naya terbangun dari dekapannya dan melepaskan pelukan erat Shafa.

"Eh, enggak-enggak," elak Shafa, takut jika Naya marah.

"Singa mau tidur, nggak boleh diganggu," bisik Shafa.

"Apaan, Shaf?!" tanya Naya yang mendengar ucapan Shafa.

"Eh, enggak, gue nggak bilang apa-apa," elak Shafa dengan wajah cemas sambil melambaikan tangan agar Naya percaya pada ucapannya.

N vs AWhere stories live. Discover now