[22] ||Rencana kepergian 🐾

60 36 9
                                    

⏩⏸⏪

“disetiap pertemuan pasti akan ada perpisahan.”

~Thor s.z

.
.
.
.
.

^KTA^’


Happy reading ....
                  _____________☘☘☘

"Sampe sini aja," ujar Naya.

"Enggak!" jawab Aldo lalu masuk ke dalam halaman rumah Naya.

"Ihk, ngapain Lo masuk sih!" pekik Naya kesal.

Aldo menghentikan laju motornya setelah sampai di depan rumah Naya. Naya turun dari motor dengan wajah masam nya.

"Udah, sana pulang!" titah Naya.

"Gue bakalan pulang, asal Papah Lo ada!" ujar Aldo menatap Naya.

"Gue udah bilang! Jangan pernah Lo nginjek rumah gue lagi!" gerutu Naya.

"Ekhem, ini rumah Papah Lo," bisik Aldo dengan senyuman tipis.

"Sama aja kali."

"Beda dong, kamu sama aku aja beda," ujar Aldo, gombal.

"Serah!" kesal Naya lalu masuk kedalam rumahnya.

"Ada apaan?" tanya Naya pada dirinya, setelah masuk kedalam rumahnya yang terlihat sunyi.

"POKONYA NGGAK MAU TAU! NAYA AKU AMBIL SEKARANG!" pekik seorang wanita dari arah dapur.

Aldo merasa khawatir, jadi dia berniat untuk ikut masuk bersamaan kedalam rumah Naya.

"NAYA BUTUH UANG! DIA UDAH GEDE! KEBUTUHAN DIA MAKIN BANYAK!" pekiknya lagi.

"Mamah," panggil Naya lirih.

"Eh Nak, udah pulang," ujar wanita itu sambil memeluk Naya.

"Kenapa lagi?" tanya Naya dengan wajah lugu.  "Pah," panggil Naya sambil membantu ayahnya yang tersungkur di lantai.

"A-ada apa?" tanya Naya, matanya berkaca-kaca dengan tangan yang terus memegangi ayahnya.

"Nggak ada apa-apa," jawab wanita itu.

"Mah," panggil Naya lirih.

"Iya, Nak," jawab wanita itu.

"Mamah mau bawa Naya?" tanya Naya yang tadi sempat mendengar perbincangan orangtuanya.

"Hemm," gumam wanita itu dengan menganggukan kepala.

"Sama Papah juga, kan?" tanya Naya. Ibunya menggelengkan kepala.

"Kenapa?" tanya Naya, air matanya turun.

"Shut, udah-udah," ujar Dirga mengusap pucuk rambut Naya dan mendekap Naya.

"Pah," panggil Naya membalas pelukan ayahnya.

N vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang