5. first target

12.2K 1.7K 12
                                    

5. Target pertama.

"Duke arden adalah milikku. "

Seorang wanita bangsawan melangkah maju, tangan pucatnya memegang dadanya dengan percaya diri. Rambut hitam lurus dengan mata coklatnya terlihat berkilau penuh semangat diantara para wanita bangsawan yang berada disana. Bibir tebal khasnya tersenyum lebar, perkataan yang mengklaim kepemilikannya kepada para wanita yang memuja arden.

Selina tersenyum didalam hati, wanita yang dicarinya itu datang sendiri kedalam perangkapnya. Vera Morina, anak perempuan dari cont Morina yang terkenal dengan sifatnya yang suka bermain dengan para lelaki. Wanita ini juga yang ditemuinya di dalam ruang kerja arden dikehidupan lalu. Wanita panas yang membuat arden menghina dirinya.

' kematian seperti apa yang harus kuberikan kepadamu? '

Sambil memandangi wanita itu, pikiran selina terus mencari skenario yang paling cocok untuknya.

Setiap tawa yang keluar dari mulutnya ketika melihat air mata selina yang jatuh, terus diingat olehnya. Morina, wanita panas yang menggoda arden. Wanita yang bekerja sama dengan suaminya untuk menghancurkan tubuhnya.

Selina mendekati wanita itu, dengan langkah kaki yang tegas, seluruh pandangan mata wanita itu menuju kepadanya. Mata selina memandang lurus ketubuh wanita itu, dibalik gaun ungu yang dipakai olehnya, tubuh polos wanita itu sudah sering dilihat oleh selina, tubuh menjijikan yang selalu ditunjukkan kepadanya tanpa malu. Arden yang memaksanya untuk menyaksikan perbuatan menjijikan mereka membuat selina terus menjalani hidupnya dengan sangat menyakitkan.

"Lady... Apakah lady begitu percaya diri untuk memenangkan hati Duke arden? "

Senyum yang seperti rubah menghiasi wajah selina. Hatinya begitu antusias untuk menjalankan skenario pertamanya.

"Dengan tubuhku yang seperti ini, tidak akan susah untuk memenangkan tubuh Duke arden. " Vera meliukkan tubuhnya sehingga garis tubuhnya terlihat dengan jelas. Walaupun selina menggangap liukan tubuhnya lebih mirip dengan liukan ular.

Memprovokasi Lady Vera adalah langkah pertama untuk menjebaknya kedalam lumpurnya sendiri. Saat ini selina mengangkat satu lengannya dan mengelus dagunya perlahan, seolah sedang berpikir keras.

" Hm... Dengan tubuh Lady? "

Seolah tidak mengerti maksud dari tindakan Vera, selina terus memasang tampang polosnya lagi. Selina memandang tubuh Vera dari atas sampai bawah dan memperlihatkan tindakannya itu secara terang-terangan. "Dengan cara apa? "

Pertanyaan yang tidak seharusnya diucapkan telah terlontar dari mulut selina. Tentu saja para wanita bangsawan tahu apa yang dimaksudkan oleh Lady Vera, namun mempertanyakannya langsung tentang cara menggunakan tubuhnya itu adalah pertanyaan yang terlalu memalukan untuk dijawab.

' kau akan menjawabnya atau tidak menjawabnya? '

Jika Lady Vera menjawab pertanyaan itu, dia akan mempermalukan dirinya sendiri didepan umum. Tetapi jika wanita itu tidak menjawabnya, perkataan yang diucapkan oleh Lady Vera sebelumnya akan menjadi bahan olokan para bangsawan.

' sekarang... Cara apa yang akan kau pilih untuk mempermalukan diri mu? '

Mata selina membulat, selina telah melatih wajah polosnya sehingga wajahnya saat ini terlihat begitu murni, seakan dirinya memang tidak mengerti apapun tentang dunia.

Wajah Lady Vera memerah karena menahan amarahnya, jika selina tidak menjadi pusat perhatian didalam pesta dansa ini, mungkin Lady Vera akan langsung membalas perkataannya dan memberinya pelajaran. Selina yang mencuri perhatian pangeran ketiga bukanlah orang yang dapat disentuh dengan mudah oleh Vera. Saat ini dirinya hanya dapat menjawab pertanyaan selina dengan baik.

The villainess partner in crimeWhere stories live. Discover now