32. childhood memory

6K 1K 56
                                    

32. Memori masa kecil

[ sebelum baca, jangan lupa di vote dan comment yah... Soalnya kadang aku senang banget liat comment kalian yang suka sama karakter didalam novel ini. Kadang kala sering senyum2 sendiri sambil baca comment kalian. Klo kalian suka sama karya ini, bisa bantu buat recommend ke temen2 lain juga yah😘 oh ya, kadang pas aku buka notif, suka kelewat beberapa comment. Jadi mgkin ada comment yang terlewat dan tidak terbalas. Tapi aku senang banget loh liat kalian juga suka sama novel ini. 😘🥰🥰]

Semenjak kunjungannya dan selina ke tempat pelelangan ilegal. Lucas menyibukkan dirinya di dalam ruang kerjanya.

Beberapa tugas yang diserahkan oleh selina, telah selesai dikerjakan olehnya. Yang tersisa sekarang adalah perangkap untuk kedua kakaknya. Melibatkan dirinya di kursi tahta kerajaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Segala sesuatu yang berjalan didunia ini, sangat tergantung dengan pandangan dan dukungan orang-orang disekitarnya.

Ini juga salah satu hal yang dipelajarinya untuk bertahan hidup.

Lucas menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kerjanya dan menutup kedua matanya sejenak.

Seumur hidup yang di habiskannya di dalam istana, telah membentuk kenangan tidak menyenangkan yang terus menghantuinya.

'Pandangan orang disekitar ya....'

Memori masa lalunya kembali membawanya ke masa dirinya masih berumur 11 tahun.

Saat itu Lucas yang tidak dapat berekspresi, hanya dapat menatap kakak keduanya yang sedang menagis dengan suara keras, yang dibuat-buat di depannya, dengan tatapan mata kosong.

"Huang.......Hua....... Hua...."Rahius Lithius Troy, kakak keduanya menggosok matanya dengan kuat, sehingga matanya terlihat memerah.

Hal yang membuatnya melakukan hal ini adalah, buku cerita yang dipegang oleh lucas. Rahius, mencoba merampas buku bacaan itu, namun lucas memegangnya dengan erat. Melihat wajah lucas yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, membuat rahius mencoba memainkan perannya sebagai korban.

Kakak kedua yang selalu memukulnya, menjadi bosan karena lucas yang tidak pernah merespon maupun berekspresi apapun ketika dia memukulnya. Bahkan ketika mulutnya mengeluarkan darah sekalipun, lucas masih terdiam tanpa ekspresi, seakan tidak dapat merasakan rasa sakit. Hal ini telah dilakukannya selama 4 tahun belakangan ini.

'Membosankan!'

Tentu saja mainan yang tidak memberikan respon, akan terasa sangat membosankan untuk diganggu. Oleh karena itu, kedua kakaknya mencoba cara baru untuk menangani lucas.

Cara itu adalah 'memutar balikkan kenyataan'

Mereka akan mencoba menggangu nya, kemudian berpura-pura terluka, seakan lucaslah yang telah menggangu mereka.

Target yang ingin mereka capai adalah pengasingan lucas. Kedua kakaknya sangat penasaran dengan ekspresi yang seperti apa yang akan ditunjukkan oleh wajah lucas, ketika ayahnya mengusir lucas dari Kerajaan.

Tentu saja lucas tahu rencana mereka.

Mata birunya memandang dingin rahius, yang masih terduduk di lantai.

"Ck! Seperti serangga." Lucas mendecakkan lidahnya dan bergumam kecil, dengan suara yang hanya dapat didengar olehnya.

Tidak ada rasa apapun yang tersisa didalam hatinya. Dia tidak menganggap satu orangpun yang berada didalam istana ini, sebagai keluarganya.

'Mengingat serangga ini memiliki darah yang sama denganku, cukup membuatku jijik.'

Rasanya ingin segera melenyapkan serangga buruk rupa ini dari pandangannya.

The villainess partner in crimeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora