39. royal dining room.

4.3K 825 57
                                    

39. Ruang makan kerajaan.

[Jangan lupa di vote sebelum baca yah😘]

Beberapa hari ini Fransisca selalu menulis surat balasan untuk Selina. Walaupun Selina tampak sedikit berubah, sahabatnya itu tetap terlihat sangat memperhatikannya.

Tentu saja ini karena hanya Fransisca satu-satunya teman yang berada di sisi Selina.

Fransisca menyegel amplop surat yang baru saja ditulisnya sambil tersenyum menyeringai.

"Apa ada hal yang membuat anda senang, lady?"

Hans, Ksatria pribadinya berbisik kecil sambil memeluk tubuhnya dari belakang.

Bukan hal yang aneh bagi mereka, karena selama ini, selain mengawalnya, Hans juga bertugas untuk memuaskan Fransisca di atas ranjang.

"Aku hanya senang melihat kebodohan sahabatku."

Fransisca menutup kedua matanya sambil menyandarkan tubuhnya keatas dada bidang Hans.

"Lady Selina?"

"Apa menurutmu aku memiliki sahabat bodoh yang lain? Hahaha"

Senyuman itu seakan menertawakan kepolosan Selina. Beberapa hari ini, Selina bahkan menawarkan untuk membelikannya gaun mewah.

Melihat kotak hadiah yang terus berdatangan bersamaan dengan surat yang dikirimnya, Fransisca hanya dapat tersenyum lebar.

Inilah alasan utama kenapa Fransisca tidak dapat meninggalkan Selina sahabatnya. Walaupun merasa muak, topeng sahabat baik selalu terpasang. Semua ini demi perhiasan dan gaun mewah ini.

Sahabat?

Hah! Cukup lucu.

Selina hanyalah alat.

Alat untuk memberikannya kemewahan.

Tetapi tetap saja ada hal yang masih saja menjadi pemikirannya akhir-akhir ini.

Pangeran Lucas yang tergila-gila kepada Selina, dan juga Ksatria tampan yang dimiliki oleh Selina.

Hanya dengan memikirkan hal ini saja, sudah cukup untuk membuat Fransisca mengerutkan alisnya karena kesal.

Fransisca membuka kedua matanya dan memutar tubuhnya kebelakang, sehingga wajah Hans dapat terlihat dengan jelas di depannya.

Kulit yang sedikit kecoklatan karena terbakar sinar matahari, tubuh kekar yang menunjukkan kejantanan seorang lelaki, dipadu dengan wajah yang cukup tampan.

Tetapi jika dibandingkan dengan Casse Ksatria Selina, Hans hanya terlihat seperti cumi-cumi.

"Ck!"

Tanpa sadar Fransisca mendecakkan lidahnya lagi.

"Apa suasana hati lady sedang tidak baik?" Wajah Hans terlihat seperti sedang mencemaskannya, walaupun kenyataannya, Hans hanya mencemaskan koin emas yang nantinya akan berhenti mengalir kepadanya.

"Kau tidak cukup tampan!" Mendengar kata yang keluar dari mulut Fransisca yang terdengar cukup mengesalkan, Hans hanya mengepalkan tangannya diam-diam sambil mengutuk wanita itu didalam hatinya.

'Apa kau tidak memiliki cermin? Wajah jelek yang tidak terlihat lebih baik dari pelacur itu, masih berani mengomentari penampilan ku.'

Jika bukan karena koin emas, Hans bahkan tidak sudi untuk mendekati wanita sepertinya.

"Maafkan saya yang tidak cukup tampan untuk memuaskan lady." Jawaban yang keluar dari mulutnya terdengar lembut, terlepas dari kekesalan yang dirasakannya didalam. Hati. "Tetapi saya akan mengusahakan yang terbaik untuk memuaskan anda di ranjang."

The villainess partner in crimeKde žijí příběhy. Začni objevovat