13. second plan

8.9K 1.3K 23
                                    

13. rencana kedua

[Buat yang masih belum vote, yuk di vote dulu sebelum baca. Jangan jadi silent
Reader yah... Vote bisa mempengaruhi cepat lambatnya chapter selanjutnya update, karena klo yang baca sama yang vote sedikit aku kadang males update. Buat tulis cerita perlu habiskan waktu yang tidak sedikit, jadi buat penyemangat aku pastinya jangan lupa untuk selalu vote di setiap chapter. Kalau vote nya ud makin banyak pasti aku bakal cepat update kok🤗]

"Ah, Mary" Selina tersenyum santai menyapa mary yang sudah terlihat memucat itu.

"Apa yang sedang lady lakukan sekarang!?" Mary memicingkan matanya, arah mata Mary hanya mengarah kepada jari tangan selina yang masih terhubung dengan jari tangan lucas. Sejujurnya wajah Mary saat ini terlihat lucu sehingga membuat selina ingin terus mengganggunya.

"Belajar." Jawaban yang keluar begitu saja membuat wajah Mary semakin terdistorsi. Belajar macam apa ini? Hal buruk apalagi yang diajarkan kepada lady nya yang polos ini? Mary saat ini sangat yakin, sosok Ksatria yang bernama casse ini adalah sosok yang berbahaya.

"Kenapa lady belajar hal seperti ini? Bagaimanapun juga, ini adalah hal yang tidak pantas untuk dilakukan. " Nasehat keras diberikan oleh Mary, karena tidak ingin lady nya semakin terpengaruh oleh Ksatria escort nya. Tetapi selina dan lucas masih terlihat santai seakan tidak mengerti apa yang tidak pantas dari tindakan mereka.

"Kenapa tidak pantas? " Selina memiringkan kepalanya sambil terlihat kebingungan.

"Tangan nona... " Alis mata mary semakin berkerut.

"Ini?" Selina mengangkat tangannya yang terhubung dengan lucas sambil memperlihatkannya kepada mary. "Tangan ini?apakah tangan kami terlihat begitu indah sehingga membuatmu iri? "

"Hah? " Pemikiran macam apa ini? Dipikir bagaimanapun, bukankah aneh jika menganggap mary tidak suka lady nya memegang tangan lelaki karena tangan mereka indah? Yah... Memang jika diperhatikan jari tangan mereka kelihatan indah. Jari tangan selina yang lentik dan putih saling mengait dengan jari ksatria nya yang panjang dan terlihat bersih, tidak seperti tangan Ksatria lain pada umumnya. Ehm, kenapa dirinya jadi memikirkan jari tangan mereka?

"Bukan begitu lady"

"Bukan?" Sambil memandangi jarinya dan lucas dengan lekat, selina terus meneliti hal apa yang membuat mary begitu tidak suka.

Setelah meneliti lama, akhirnya selina tetap tidak menemukan kejanggalan apapun dari jari mereka.

" Tenanglah Mary, ini bukanlah hal besar, kenapa harus cemas dengan hal seperti ini? Jangan terlalu perdulikan kami." Dari segi mana ini bukan hal besar? Mau dilihat bagaimanapun, ini adalah hal yang cukup besar bahkan jika terlihat oleh orang lain, hal ini dapat menyebabkan skandal. [Lady muda viscount yang baru melakukan debut kedewasaannya terlibat percintaan dengan Ksatria pribadinya sendiri.]  mungkin judul ini yang akan menghiasi bagian depan surat kabar kerajaan.

"La... Lady... " Selina segera memotong pembicaraan Mary sebelum dirinya menyelesaikan pembicaraannya.

"Mau sampai kapan pecahan gelas itu berserakan di lantai Mary? " Sambil melihat serpihan keramik yang tergeletak berhamburan diatas lantai.

"Ah! Maaf Lady, sekarang akan segera saya bersihkan." Setelah berhasil mengalihkan pembicaraan mereka, Selina tersenyum kecil melihat mary yang memungut serpihan keramik di lantai. Setelah itu, dirinya kembali membaca bukunya dengan santai.

Lucas juga kembali menyenderkan punggungnya disandaran kursi dan bertingkah seolah tidak terjadi apapun diantara dirinya dan selina.

Sesekali pandangan Mary mengarah tajam ke wajah Lucas, namun pandangan tanjam itu hanya dibalas dengan senyuman manis oleh Lucas. Senyuman lembut itu terlihat tidak cocok dengan wajahnya yang keras. Mungkin saja senyum itu yang telah menjerumuskan Lady selina yang dilayaninya. Mary terus mengutuk senyum itu didalam hatinya.

The villainess partner in crimeМесто, где живут истории. Откройте их для себя