The villainess partner in crime

36. Stupid Brother

36. Kakak yang bodoh

[Sebelum baca, jangan lupa vote dan comment yah... Jika suka silahkan di share ke temannya juga, biar karya ini bisa lebih dijangkau banyak orang. Makasih☺]

Sebuah surat dari Duke arsen Linux raphael tiba di kediaman selina.

"Hm...surat dari Duke Raphael?" Selina memasang wajah pura-pura terkejut, sambil membuka surat yang diberikan kepadanya.

Itu adalah surat undangan minum teh di kediaman Raphael.

"Undangan minum teh? Apa lady akan menghadirinya?" Mary yang ikut membaca surat itu, bertanya kepada selina dengan rasa penasaran.

Selina tarsenyum kecil dan menjawabnya dengan singkat.

"Tidak."

"Kenapa tidak, lady?" Tidak mengerti kenapa selina menolak kesempatan yang bagus ini, membuat Mary semakin bingung.

"Karena aku harus menghadiri undangan minum teh di kediaman Marquess millord." Selina melipat kembali surat yang dibacanya dan memasukkannya kembali ke dalam amplop, seolah surat itu tidak pernah dibuka.

"Lady menolak undangan minum teh Duke Raphael untuk menghadiri undangan minum teh marquess?" Nada suara Mary terdengar sedikit tinggi. Matanya yang membulat tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

"Tenanglah Mary..." Selina menjawab Mary dengan tenang.

Surat dari arden telah dia perhitungkan sebelumnya. Karena harga diri arden yang tinggi, arden tidak mungkin membiarkan selina menolaknya terus menerus.

Semakin seseorang tidak dapat memiliki sesuatu,

Semakin dia menginginkannya.

Nah.... Permainan ini baru saja dimulai.

Hasil yang ditunjukkan oleh arden tidak terlalu mengecewakan.

Beberapa hari yang lalu, selina juga mendapatkan laporan dari lucas. Bahwa arden mengirimkan beberapa mata-mata, untuk mengikuti selina.

Selina menaikkan satu sudut bibirnya.

'Kau pikir kau sudah cukup cerdik arden?'

'Mengirimkan mata-mata?'

'Apa kau begitu penasaran denganku?'

Di kehidupannya yang lalu, arden bahkan mengatakan bahwa selina adalah wanita yang membosankan, wanita yang seperti boneka, wanita yang tidak punya daya tarik lain selain wajahnya.

Tetapi sekarang, siapa yang mendekati siapa?

Penolakan yang dilakukan selina berhasil membangun rasa penasaran lelaki sombong itu.

"Duke Arden Linux Raphael akan mengirimkan undangannya lagi." Selina tersenyum manis, seperti seorang wanita polos yang tanpa dosa.

Lain kali, dia pasti akan mengirimkan undangan kepadaku dengan status yang berbeda.

***************************************

Lucas membaca laporan yang dipersiapkan kepadanya, beberapa bangsawan yang berada di depannya terlihat sedikit tegang.

Hal ini dikarenakan, rencana yang diajukan oleh mereka sama sekali tidak disetujui oleh putra mahkota. Karena itu, mereka lagsung beralih mendatangi lucas yang ada didalam istana.

"putra mahkota tidak mengijinkan penambahan anggaran prajurit kerajaan?" Lucas membaca isi dari kertas laporan yang dipegangnya, kemudian berpikir sejenak.

"Benar yang mulia. Saat ini kondisi tempat tinggal prajurit kerajaan cukup memprihatinkan, beberapa anggota keluarga bangsawan yang bergabung didalamnya juga terpaksa harus meminta dukungan dari keluarga mereka masing-masing. "Para bangsawan yang melapor kepadanya terlihat sangat tidak puas dengan keputusan kakak tertuanya.