19. palace court

8.1K 1.3K 37
                                    

19. Pengadilan istana

[Makasih buat yang selalu meluangkan waktu untuk vote, comment dan suport novel ini. Karena kalian aku jadi semangat buat update cerita ini dengan cepat. Jangan lupa buat dukung terus cerita ini yah🥰]

Dari tadi Lucas terus bersenandung, tidak seperti biasanya dia bertingkah diluar imagenya.

"Kau terlihat senang?"selina bertanya dengan rasa penasarannya.

"Iya" Lucas tersenyum riang seperti anak-anak. "Aku sedang merencanakan sesuatu yang menyenangkan. Oh ya, apakah lady Vera telah mengirimkan surat balasan?"

"Tentu saja." Selina menunjukkan surat yang ada ditangannya kepada Lucas. Surat itu tidak lain adalah surat balasan untuknya. "Terlalu mudah... Saking mudahnya aku merasa sedikit bosan."

"Hm... Tenang saja, sebentar lagi akan ada tontonan yang menarik untukmu lady." Dilihat dari wajahnya, jelas dia sedang merencanakan sesuatu. Waktu singkat yang diberikan kepadanya untuk ikut campur dalam skenario ini, tampaknya dimanfaatkan dengan baik.

"Benarkah? Kuharap persiapanmu tidak mengecewakanku." Selina mengeluarkan  kertas kecil dari tas bawaannya, kemudian memberikan surat itu kepada Lucas.

"Seperti rencana kita sebelumnya, berikan surat ini kepada mereka." Selina membetulkan kain gaunnya dan bersiap untuk keluar dari keretanya.

Hari ini dirinya dan Lucas akan menghadiri persidangan lady vera. Tujuan akhirnya bukan hanya menghadiri sidang, selina telah menyiapkan jebakan yang besar ditempat ini.

Ketika dirinya dan Lucas keluar dari keretanya, seseorang lelaki menghampiri mereka dan menabrak tubuh Lucas.

"Ah maaf." Lelaki itu meminta maaf dengan sopan. Bersamaan dengan itu tangan Lucas memindahkan kertas kecil yang diberikan oleh selina kepadanya.

Lelaki itu mengangguk kecil, kemudian berjalan pergi menjauhi mereka.

Selina tersenyum kecil.

"Dengan begini, semuanya sudah siap." Ini adalah waktunya memulai pertunjukan.

Keduanya berjalan masuk ke ruang persidangan. Walaupun sidang belum dimulai, ruangan itu sudah dipenuhi oleh suara yang sangat berisik.

Para bangsawan mulai berdebat tentang kondisi lady vera. 'Apakah dia akan ditahan atau lolos dari tahanan istana?' perdebatan itu berjalan dengan sengit, seakan-akan mereka adalah hakim istana.

Segala keburukan lady vera yang tidak pernah diperbincangkan oleh para bangsawan juga telah menjadi topik hangat pembicaraan mereka hari ini.

Beberapa wajah yang familiar terlihat dari kursi pengamat sidang.

Selina hanya berpikir didalam hatinya, saat ini mereka menjadi penonton di kursi itu, tidak lama lagi mereka akan merasakan posisi yang sama dengan lady vera karena selina yang akan menempatkan mereka di posisi itu.

Tidak perlu menunggu waktu yang lama hingga sidang dimulai.

Hakim istana dan para anggota keluarga kerajaan telah hadir di kursinya masing-masing.

Tentu saja Lucas tidak duduk di kursinya sehingga kursi untuk pengeran ketiga dibiarkan kosong. Lucas yang menyamar menggunakan nama casse sekarang duduk manis disebelah selina.

Selina memalingkan kepalanya kearah Lucas sambil melihat ekspresinya.

Wajahnya terlihat tidak berekspresi, saking kakunya wajah itu, selina bisa salah mengira bahwa yang berada di sampingnya itu adalah patung Marmer.

"Casse" Selina memanggil nama samaran Lucas.

"Iya lady." Seperti layaknya Ksatria pribadi yang penuh dedikasi kepada majikannya, Lucas menanggapi panggilan selina dengan nada sopan.

The villainess partner in crimeWhere stories live. Discover now