35. fransisca

5.3K 898 50
                                    

35. Francisca

[Jangan lupa vote, comment dan share klo suka cerita ini🥰
jangan jadi silent reader y]

Begitu melihat wajah Fransisca yang terkejut ketika melihat kunjungan selina yang mendadak, selina segera berlari kecil sambil membuka kedua tangannya, untuk memeluk sahabatnya.

"Fransisca, sahabatku.." Selina sengaja melakukan hal ini agar dapat menambah efek dramatis. "Aku rindu padamu."

Melihat wajah Fransisca yang masih terlihat bodoh, dengan mulut yang setengah terbuka, membuat selina tersenyum kecil sambil melepaskan pelukannya.

"Selina... Kenapa kau datang tanpa mengabariku terlebih dahulu." Tampaknya Fransisca mencoba menutupi ketidak senangan dirinya dengan berbicara selembut mungkin. Tetapi tatapan matanya yang terlihat tidak senang saat melihat selina, tetap dapat terbaca dengan jelas oleh selina.

Selina memasang wajah sedih dengan suara polosnya, selina mencoba merangkai kata-katanya.

"Apa kau marah padaku?" Kedua mata selina terlihat sayu, kelopak mata yang dihiasi bulu mata lentiknya bergerak pelan. "Maafkan aku. Semenjak debutante kedewasaan ku, aku menjadi lebih sibuk dari biasanya. Waktu untuk bermain bersamamu juga menjadi tidak ada."

Mengingat selina telah 2 kali tidak memperdulikan Fransisca di acara para bangsawan, pasti hal ini membuat Fransisca tidak senang.

Fransisca mengerutkan alisnya secara tidak sadar, sambil menatap selina dengan lekat. Diam-diam selina berpikir di dalam hatinya, bahwa wajah Fransisca saat ini terlihat sangat jelek.

"Kau sama sekali tidak menemuiku, kau juga tidak mengundangku ke kediamanmu selina. Kau benar-benar telah berubah!" Mengingat sebelum debutante kedewasaannya, selina dan Fransisca selalu bersama hingga bisa dibilang, mereka tidak dapat dipisahkan.

Dengan keburukan hati sahabatnya dan rasa iri yang besar kepada selina, pasti melihat wajah selina saat ini bukanlah hal baik untuk Fransisca.

Yah... Walaupun dia tidak dapat menolak kehadiran selina, karena dia ingin memanfaatkan gelar selina.

'Sahabat yang seperti parasit!'

Hanya ini kata yang cocok untuk menggambarkan Fransisca sahabatnya.

"Itu bukanlah kesengajaan, kau juga tahu bahwa semenjak debutante kedewasaan ku, beberapa bangsawan penting, bahkan pangeran juga terlibat denganku." Perkataan ini adalah perkataan yang dibenci Fransisca, selina sengaja mengatakan hal ini untuk memamerkan hal yang sampai matipun tidak dapat diraih oleh Fransisca.

'Inilah perbedaan aku dan dirimu.'

Dengan begini, sahabat jeleknya itu pasti akan lebih sadar akan posisinya.

'Jika kau begitu putus asa karena ingin bersinar, berlutut lah dibawah kaki ku Fransisca!'

Fufufu tawa jahat memenuhi pikiran selina, sambil masih memasang wajah sedih yang tidak sesuai dengan isi hatinya, selina menambahkan kembali perkataanya.

"Semua ini menjadi sangat rumit, hingga aku tidak dapat memikirkan hal lain." Selina mengulurkan tangannya untuk mengenggam tangan Fransisca. "Tapi setelah aku selesai mengatur semua hal itu, yang pertama kali ku ingat adalah dirimu Fransisca. Bagaimana aku bisa melupakan sahabat baikku satu-satunya?"

Selina sengaja menekankan suaranya, agar Fransisca dapat mendengar dan mengerti dengan jelas, kata yang barusan dia ucapkan.

Sahabatnya itu menyipitkan kedua matanya dengan licik. Menyangka bahwa selina masih tetap polos seperti dulu.

The villainess partner in crimeWhere stories live. Discover now